Jakarta, landbank.co.id- Indonesia masih mencatat adanya kesenjangan kepemilikan rumah (backlog) sekitar 12,7 juta unit. Upaya untuk memangkas hal itu salah satunya adalah dengan membangun rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Pembangunan rumah subsidi tersebut membutuhkan keterlibatan para pemangku kepentingan perumahan, salah satunya adalah kalangan developer.
PT Kreasi Prima Nusantara (KPN) atau Kreasi Prima Land tampil sebagai salah satu dari ribuan developer di Tanah Air yang merangsek ke segmen rumah subsidi bagi MBR.
Berdasarkan informasi yang diperoleh landbank.co.id,
tahun 2008, Kreasi Prima Land mulai mengembangkan perumahan Pesona Prima Karanggan di Bogor seluas 4 hektare (ha) dengan total unit 344.
Lalu, tahun 2010, mengembangkan Pesona Prima Pataruman 1 di Bandung Barat seluas sekitar 1,2 ha dengan total unit 106.
Kemudian, tahun 2012, membangun Pesona Prima Pataruman 2 seluas 2,9 ha sebanyak 260 unit.
Selanjutnya, pada 2014, mengembangkan Pesona Prima Citapen seluas 3,1 ha dengan total 279 unit.
Kemudian tahun 2015 dengan proyek Pesona Prima Cikahuripan 5, seluas 5,5 hektar sebanyak 488 unit. Selanjutnya perumahan Pesona Prima Cikahuripan 6 di Bogor yang mulai dipersiapkan sejak 2018 dengan jumlah rumah sebanyak 737 unit di lahan seluas 8 ha.
Terkini adalah proyek Pesona Prima 7 Rajamandala, Bandung Barat yang dimulai sejak akhir Agustus 2022. Proyek itu dalam Sembilan bulan telah membangun 442 rumah atau selesai 100% pada Mei 2023.
“Untuk penjualannya hingga saat ini sudah mencapai 50%,” kata Hadiana, direktur utama Kreasi Prima Land dalam keterangan tertulis yang dilihat landbank.co.id, Kamis, 17 Agustus 2023.
Hadiana mengatakan, pihaknya tidak hanya fokus membangun rumah, tetapi juga mengembangkan sebuah lingkungan perumahan yang berkualitas, nyaman, dan terjangkau bagi MBR.
“Dengan pengalamannya selama 15 tahun menjadi pengembang perumahan subsidi berkualitas, juga terdapat beberapa inovasi terbaru yang kami aplikasikan di perumahan Pesona Prima 7 Rajamandala, antara lain kami kembangkan sistem pengelolaan PSU, Air Siap Minum dan Pengolahan Sampah Terpadu,” tutur Hadiana.
(*)