Site icon Landbank.co.id

Melirik Konsep Hunian Micro Living

Di tengah ketersediaan lahan yang kian terbatas di perkotaan menimbulkan keinginan dan kesadaran baru terhadap fungsi hunian/foto: savyavasa.com

Jakarta, landbank.co.id– Di tengah ketersediaan lahan yang kian terbatas di perkotaan menimbulkan keinginan dan kesadaran baru terhadap fungsi hunian.

Menurut Direktur Penjualan dan Pemasaran Savyavasa, Kristien Joe, kondisi ini mendorong generasi urban mengadopsi pola pikir baru dalam memilih hunian atau tempat tinggal yang bukan lagi rumah besar dengan halaman luas, melainkan hunian fungsional, estetis, dan minimalis.

“Fenomena ini dikenal sebagai micro living, yakni konsep hunian yang menekankan efisiensi ruang dan gaya hidup praktis,” kata Kristien dalam konferensi pers Beyond the Blueprint Savyavasa, Selasa, 20 Mei 2025.

Seiring perubahan zaman, masyarakat mulai melihat hunian bukan hanya dari luas lahan, tetapi dari seberapa besar hunian tersebut mampu menunjang mobilitas dan produktivitas penghuninya.

Baca juga: Berkenalan dengan MONA, Layanan Digital Hunian Metland

“Kalau dulu orang mencari hunian mewah yang besar, sekarang tren sudah bergeser. Masyarakat mulai mencari hunian minimalis atau mewah dengan tata ruang yang fungsional,” kata Kristien dilansir Antara.

Salah satu aspek penting dalam menerapkan hunian micro living adalah pemilihan furnitur. Furnitur multifungsi yang mendukung produktivitas menjadi elemen utama. Meski jumlah perabotan terbatas, setiap elemen tetap memiliki nilai guna tinggi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Penjualan PITA Collections, Ika Kusuma Putri, menyampaikan bahwa furnitur dalam konsep ini tidak hanya mengedepankan estetika, tetapi juga fleksibilitas dan modularitas.

“Untuk furnitur, kita mengutamakan fleksibilitas, dalam arti modular, agar bisa disesuaikan dengan ruang yang tersedia,” jelas Ika.

Baca juga: Berkenalan dengan MIRA yang Bikin Rumah Jadi Pintar

Bagi banyak anak muda di kota besar, konsep micro living tak sekadar solusi keterbatasan lahan, melainkan juga cerminan nilai efisiensi, keberlanjutan, dan kebebasan dalam menentukan gaya hidup.

Dengan ruang secukupnya, mereka terdorong untuk hidup lebih selektif, terorganisasi, dan sadar akan kebutuhan nyata.

Meski tidak mengutamakan luas lahan, hunian micro living tetap dapat mengusung kesan mewah.

Kristien Joe menambahkan, Savyavasa tidak secara langsung mengadopsi konsep micro living, namun menerapkan prinsip luxury minimalism dalam desain unitnya.

“Kami menghadirkan hunian mewah yang sangat fungsional, disesuaikan dengan kebutuhan masa kini. Bagi kami, kemewahan bukan lagi soal 1.000 atau 2.000 meter persegi, tetapi bagaimana seseorang bisa merasa nyaman di hunian yang pas,” kata Kristien.

 

(*)

Exit mobile version