Sementara itu, Co-founder & Director Bali Wellness and Beauty Expo 2025, Diah Permana Tirtawati, mengapresiasi Kementerian Pariwisata yang telah mendukung Bali Wellness and Beauty Expo 2025.
Selama ini Bali dikenal sebagai destinasi wisata leisure, MICE, wedding, dan marine tourism, karena memilki beberapa destinasi indah untuk menyelam dan snorkeling.
Di sisi lain, Bali juga memiliki memiliki pusat-pusat kebugaran seperti yoga dan meditasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara; memilki beberapa wellness atau wellbeing resorts; Bali juga dikenal dengan kualitas spa yang sangat baik dan dinobatkan sebagai “The Best Spa Destination 2009”.
“Namun Bali belum pernah mendeklarasikan diri sebagai destinasi wellness secara eksplisit. Dan berangkat dari itu kami memberanikan diri untuk mengembangkan potensi wellness tourism melalu pelaksanaan event Bali Wellness and Beauty Expo,” ujar Diah.
Menurut laporan Global Weliness Institue tahun 2025, proyeksi pertumbuhan sektor wellness secara global akan mencapai US$9 triliun pada 2028 dengan pertumbuhan 7,3 persen setiap tahunnya hingga 2028.
Di Asia Pasifik termasuk Bali, pertumbuhannya pada 2023 sebesar US$1,9 triliun.
Baca juga: KEK Sanur Perkuat Wisata Kesehatan Indonesia
“Hal ini membuktikan bahwa industri wellness ternyata memiliki peluang yang sangat besar dan akan terus bertumbuh,” kata Diah.
(*)