Jakarta, landbank.co.id – Media sosial menjadi kanal informasi paling berpengaruh dalam keputusan konsumen membeli mobil listrik di Indonesia.
Berdasarkan hasil survei terbaru, sebanyak 51 persen responden mengaku mendapatkan informasi awal tentang mobil listrik dari media sosial, disusul website (18 persen) dan pameran otomotif (22 persen).
“Bahwa secara umum, ketika responden kami memutuskan untuk membeli mobil listrik, hal itu didasari dari sumber informasi media sosial. Ini menjadi pintu pembuka terkait pembelian mobil listrik,” ujar Garda Maharsi Head Research Praxis dikutip Rabu, 14 Agustus 2025.
Selain sumber informasi, daya tahan baterai disebut sebagai faktor utama yang menjadi pertimbangan pembeli.
Garda mengungkapkan, berdasarkan hasil survei daya tahan baterai menjadi pertimbangan utama bagi calon pembeli mobil listrik di Indonesia.
“Tantangan pasar mobil listrik tidak hanya soal teknologi dan infrastruktur, tetapi juga soal edukasi pasar,” tambah Garda.
Selain itu, konsumen menempatkan harga beli dan tingkat kepercayaan terhadap merek sebagai prioritas penting sebelum memutuskan untuk membeli.
Garda optimistis bahwa potensi mobil listrik di Indonesia masih sangat besar. Dukungan pemerintah melalui insentif pajak, regulasi ramah lingkungan, dan target pengurangan emisi dinilai mampu mempercepat adopsi kendaraan ramah lingkungan ini.
“Dengan strategi pemasaran yang tepat, transparansi informasi, dan pembangunan infrastruktur yang merata, industri mobil listrik di Indonesia berpeluang tumbuh pesat dalam beberapa tahun mendatang,” jelasnya.
(*)