“Total penyerapan permintaan ruang ritel pada kuartal pertama 2025 sekitar 9 ribu m2, yang ditopang oleh sektor FnB dan mulai aktifnya ekspansi dari fashion dan entertainment,” terang Martin.
Dia menambahkan, hingga tiga bulan pertama 2025, total pasokan ruang ritel di seluruh Jakarta seluas 3,5 juta m2 yang tersebar di dalam dan luar kawasan pusat bisnis (central business district/CBD).
Rata-rata tingkat hunian ritel di Jakarta pada triwulan pertama 2025 sekitar 90 persen.
Martin juga mengatakan, rata–rata harga sewa dasar untuk typical floor (asking base rent) di Jakarta Rp468 ribu per m2 per bulan.
“Harga sewa terbilang stabil, dimana penyesuaian yang terjadi, yakni sekitar 3 persen, hanya pada harga penawaran yang sebagian besar ditopang oleh prime malls,” urai dia.
Saat ini, kata Martin, dari 3,5 juta m2, sebaran ruang ritel di Jakarta mencakup sebesar 26 persen di CBD dengan rata-rata tingkat hunian sekitar 90 persen.
Baca juga: Dua Pelaku Bisnis Ritel Catat Pertumbuhan, Ada yang Raup Rp9,3 Triliun
“Rata-rata harga sewa di CBD Jakarta sebesar Rp 586 ribu/ m2/bulan,” terang Martin.
Lalu, di luar CBD Jakarta sekitar 74 pesen dari total ruang ritel yang ada dengan rata-rata tingkat hunian sekitar 90 persen juga.
Di luar CBD Jakarta, dalam catatan Leads Property, rata-rata harga sewanya sebesar Rp417 ribu/m2/bulan pada kuartal pertama 2025.
(*)