Site icon Landbank.co.id

Lima Emiten Properti Beraset Jumbo

Aset emiten properti pada 2024 naik sekitar 8 persen, maklum pada 2023 angkanya masih di level Rp532,40 triliun/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Pertanyaan siapa emiten properti di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang paling banyak mengoleksi aset pada 2024 sudah terjawab.

Mari kita lihat sejenak lima emiten properti di Bursa Efek Indonesia yang beraset jumbo pada 2024.

Mengutip laporan keuangan para emiten properti yang dilansir Bursa Efek Indonesia terlihat bahwa kelima pengembang itu membungkus aset Rp257,58 triliun.

Angka itu setara dengan sekitar 45 persen dari aset emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia pada 2024.

Merujuk data 57 emiten properti yang telah menyerahkan laporan keuangan tahun 2024, data per akhir Maret 2025, jumlah total aset mereka sebesar Rp573,17 triliun.

Baca juga: Sepuluh Emiten Properti Mengantongi Aset Rp353,19 Triliun

Aset tersebut bila disandingkan dengan torehan setahun sebelumnya naik sekitar 8 persen, maklum pada 2023 angkanya masih di level Rp532,40 triliun.

Lantas, siapa emiten properti yang asetnya paling tambun pada 2024?

Pertama, PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE). Emiten yang mengusung kode saham BSDE ini asetnya bertumbuh sekitar 14 persen pada 2024 dibandingkan setahun sebelumnya.

Tahun 2024, aset BSDE tercatat sebesar Rp76,02 triliun, sedangkan per akhir Desember 2023 masih bercokol di angka Rp66,82 triliun.

Kedua, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) dengan membungkus aset senilai Rp53,78 triliun.

Aset LPKR itu tumbuh sekitar 8 persen, mengingat tahun 2023 jumlahnya masih sebesar Rp49,57 triliun.

Ketiga, PT Ciputra Development Tbk (CTRA) yang mengoleksi aset Rp47,02 triliun atau tumbuh sekitar 7 persen dibandingkan raihan 2023 yang sebesar Rp44,11 triliun.

Lalu, keempat, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) yang memiliki aset Rp45,38 triliun. Aset PANI pada 2024 melambung sekitar 35 persen mengingat tahun 2023 masih sebesar Rp33,71 triliun.

Kelima, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan raihan Rp35,37 triliun atau bertumbuh sekitar 8 persen, karena pada 2023 masih di level Rp32,71 triliun.

 

(*)

Exit mobile version