Jakarta, landbank.co.id– Konsultan properti Leads Property punya kajian yang memerlihatkan sejumlah negara mengincar lahan industri di Indonesia.
Kajian Leads Property menegaskan ada empat negara yang cenderung mendominasi investasi yang membutuhkan lahan di kawasan industri.
“Investasi asing di Jakarta hingga Jawa Tengah cenderung didominasi oleh Singapura, Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang, dengan konsentrasi di sektor data center, otomotif, tekstil, dan manufaktur,” jelas Martin Samuel Hutapea, associate director Research & Consultancy Department Leads Property di Jakarta, Kamis, 19 Juni 2025.
Sementara itu, tambah dia, investasi domestik lebih banyak berasal dari sektor manufaktur, logistik, dan consumer goods.
Dia menerangkan, wilayah Bekasi dan Tangerang sudah tidak lagi diproyeksikan menjadi fokus kawasan industri.
Hal itu, jelasnya, karena sudah menjadi kawasan hunian penyangga Jakarta sehingga akan menjadi sektor penyangga komersial pusat kawasan bisnis (central business district/CBD) Jakarta, seperti back office finansial dan jasa servis selain TB Simatupang.
Baca juga: Prospek Kawasan Industri Jabodetabek Meyakinkan
Wilayah Kabupaten Bekasi (termasuk Cikarang) hingga Karawang menjadi kawasan hunian alternatif yang lebih terjangkau untuk penyangga Jakarta diproyeksikan akan bertransformasi menuju industri bersih dan teknologi tinggi (clean and hi-tech industry).
“Pengembangan kawasan industri kini bergeser ke arah Timur Jakarta hingga Jawa Tengah, didorong oleh faktor upah minimum lebih rendah, lahan lebih luas dan murah, serta tersambungnya Tol Trans Jawa. Contohnya bisa dilihat di Subang, Batang, dan Kendal,” terang Martin.
Harga Lahan
Sementara itu, jelas Martin, tidak adanya penambahan lahan industri pada Januari-Maret 2025, dikarenakan karena lahan industri mulai terbatas di Jakarta dan sekitarnya.
Total penjualan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya dalam tiga bulan pertama 2025 tercatat seluas 28 hektare (ha).
Baca juga: Data Kawasan Industri Greater Jakarta, Kuartal I/2025
“Penjualan lahan didominasi oleh wilayah Bekasi dan Karawang,” terang dia.
Dia menjelaskan, industri data center, manufaktur alat tulis (stationary). logistik, dan consumer goods masih menjadi kontributor utama permintaan pada kuartal pertama 2025.
Dalam catatan Leads Property, total pasokan lahan industri di Jakarta dan sekitarnya per akhir Maret 2025 seluas 13,8 ribu hektare, dengan lebih dari 70 persen terkonsentrasi di timur Jakarta.
“Rata–rata harga jual lahan industri di Jakarta dan sekitarnya pada kuartal pertama 2025 sebesar Rp2,9 juta/m2, mengalami kenaikan sebesar 0,7 persen dari kuartal sebelumnya,” ujar Martin.
Dia menambahkan, tingkat penjualan periode kuartal pertama 2025, meningkat sebesar 0,21 poin menjadi 91 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya.
Terkait masih tingginya permintaan lahan dari industri data center pernah diungkapkan oleh manajemen PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
“Pada kuartal pertama tahun 2025 ini Perseroan berhasil menjual 14,2 hektar lahan industrinya,” kata Tondy Suwanto, direktur & Sekretaris Perusahaan PT Puradelta Lestari Tbk, beberapa waktu lalu.
“Di samping itu, terdapat juga penjualan pada segmen hunian,” tambah dia.
Pada kuartal pertama tahun 2025 ini, sektor data center masih menjadi mayoritas pada penjualan lahan industri Perseroan.
Baca juga: Peluang Kawasan Industri Indonesia, Colliers: Cukup Besar
“Penjualan lahan industri pada awal tahun 2025 ini didominasi oleh sektor data center, yaitu sekitar 86 persen,” kata Tondy Suwanto.
Lebih lanjut, Tondy Suwanto mengatakan bahwa masih ada permintaan lahan industri sekitar 80 hektare.
“Dengan adanya permintaan lahan industri yang cukup tinggi serta pencapaian awal tahun 2025 yang cukup baik, maka Perseroan optimistis dapat mencapai target prapenjualan tahun 2025 yaitu sebesar Rp1,81 triliun,” kata Tondy Suwanto.
Berikut ini komposisi lahan industri Jakarta dan sekitarnya:
Jakarta:
Kontribusi Pasokan: ±5 persen
Tingkat Penjualan: 100 persen
Rata-rata harga lahan: Rp5,7 juta/m2
Cilegon:
Kontribusi Pasokan: ±7 persen
Tingkat Penjualan: ±75 persen
Rata-rata harga lahan: Rp2,3 juta/m2
Baca juga: Perkantoran Jakarta, Leads Property: Harga Kantor Naik Tipis
Serang:
Kontribusi Pasokan: ±8 persen
Tingkat Penjualan: ±83 persen
Rata-rata harga lahan: Rp2,0 juta/m2
Tangerang:
Kontribusi Pasokan: ±6 persen
Tingkat Penjualan: ±96 persen
Rata-rata harga lahan: Rp2,9 juta/m2
Bogor:
Kontribusi Pasokan: ±1 persen
Tingkat Penjualan: ±85 persen
Rata-rata harga lahan: Rp3,3 juta/m2
Bekasi:
Kontribusi Pasokan: ±44 persen
Rata-rata harga lahan: Rp3,1 juta /m2
Karawang-Purwakarta:
Kontribusi Pasokan: ±29 persen
Tingkat Penjualan: ±91 persen
Rata-rata harga lahan: Rp2,6 juta /m2
(*)