Selain itu, mengutip laman Perseroan, RISE memiliki Cleo Hotels di Surabaya, Solaris Hotel Bali (Bali), dan Solaris Hotel Malang, Malang, Jawa Timur.
Laba Melonjak
Penurunan juga harus dibukukan oleh RISE dari sisi penjualan townhouses. Segmen ini mencatat penurunan cukup dalam, yakni sekitar 79 persen.
Bila per akhir Juni 2024 masih sebesar Rp15,57 miliar, pada paruh pertama tahun ini penjualan townhouses senilai Rp3,25 miliar.
Untuk proyek rumah tapak, pertama, Grand Sunrise yang merupakan kawasan residensial dengan desain modern industrial architecture.
Baca juga: Tidak Bagi Dividen, RISE Pakai Laba untuk Pengembangan Usaha
Kemudian, Dakota City yang terletak di tengah kota Gresik, Jawa Timur. Proyek rumah tapak ini mengusung konsep community-based future satellite city.
Sementara itu, melejitnya pendapatan mewarnai pergerakan laba bersih RISE yang melonjak sekitar 283 persen pada semester pertama 2025 dibandingkan periode yang sama 2024.
Per akhir Juni 2025, laba bersih RISE sebesar Rp33,09 miliar, sedangkan pada paruh pertama 2024 masih bertengger di angka Rp8,64 miliar.
Di sisi lain, jumlah aset Jaya Sukses Makmur Sentosa per akhir Juni 2025 naik menjadi Rp3,46 triliun, dari Rp3,422 triliun per akhir Desember 2024.
Baca juga: RISE Pecahkan Rekor Penjualan
Sebaliknya, liabilitas RISE merendah dari Rp814,07 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp780,87 miliar pada semester pertama 2025.
Ekuitas RISE menguat dari Rp2,60 triliun per akhir 2024 menjadi Rp2,68 triliun pada paruh pertama 2025.
Per akhir Juni 2025, pemegang saham Jaya Sukses Makmur Sentosa terdiri atas PT Tancorp Global Sentosa sebesar 80,2950 persen, PT Bemeroca Uniti Abadi Harmoni 0,0001 persen, dan lain-lain 19,7049 persen.
(*)