Kemitraan Strategis dan Proyek Hunian Nasional
BTN juga menyiapkan peningkatan kredit melalui kemitraan strategis bersama AlQilaa International Group asal Qatar, dengan target pembangunan satu juta unit rumah di Indonesia. Tahap awal proyek ini mencakup pembangunan 100.000 unit, yang merupakan kelanjutan kerja sama yang telah disepakati antara Presiden Prabowo Subianto dan Kerajaan Qatar pada Januari 2025.
“Kami percaya proyek hunian berskala besar ini akan memperkuat ekosistem perumahan nasional dan memberikan dampak ekonomi yang luas,” kata Nixon.
Segmen Kredit Bermargin Tinggi dan DPK Naik
Di sisi lain, BTN mencatat pertumbuhan 9,5% yoy di segmen kredit bermargin tinggi (high-yield loans) seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR), Kredit Agunan Rumah (KAR), dan Kredit Ringan (KRING), dengan total penyaluran mencapai Rp16,4 triliun.
Sementara itu, Dana Pihak Ketiga (DPK) BTN naik 7,5% yoy menjadi Rp384,70 triliun, dengan kontribusi dana murah atau CASA (Current Account Saving Account) meningkat 10,1% yoy menjadi Rp196,67 triliun. CASA kini menyumbang 51,1% terhadap total DPK BTN, naik dari 49,9% tahun sebelumnya, yang turut menurunkan biaya dana ke level 4,0%.
BTN juga berhasil meningkatkan margin bunga bersih (NIM) menjadi 3,6% dari sebelumnya 3,3%.
Inovasi Digital Dorong Pendanaan
Peluncuran Super App Bale by BTN dan Bale Korpora juga berdampak signifikan. Hingga akhir Maret 2025, aplikasi Bale by BTN telah digunakan oleh 2,4 juta pengguna, naik 76% dari tahun sebelumnya. Nilai transaksi mencapai Rp22,3 triliun dengan total 492 juta transaksi, tumbuh 172% yoy.
“Digital channel kini menjadi motor utama pertumbuhan dana murah dan efisiensi layanan kami,” ujar Nixon.
Rasio LDR dan Aset Meningkat
BTN mencatat rasio loan-to-deposit ratio (LDR) sebesar 94,4%, turun dari 96,2% tahun lalu, menandakan pengelolaan likuiditas yang lebih sehat. Total aset BTN naik 3,2% yoy menjadi Rp468,53 triliun, mendekati target akhir tahun sebesar Rp500 triliun.
BTN Syariah Tumbuh Menjelang Spin-Off, Laba Naik 21,1%
Menjelang pemisahan menjadi Bank Umum Syariah (BUS) pada semester II-2025, BTN Syariah mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar Rp199 miliar, tumbuh 21,1% yoy. Pembiayaan syariah naik 18,2% menjadi Rp46,26 triliun, sedangkan DPK tumbuh 19,9% menjadi Rp51,39 triliun.
Aset BTN Syariah naik menjadi Rp61,19 triliun, tumbuh 11,6% yoy.
“BTN Syariah siap naik kelas dengan fundamental yang kokoh untuk menopang pertumbuhan yang berkelanjutan sebagai entitas bank syariah mandiri,” tutup Nixon.
(*)