Jakarta, landbank.co.id– Penyaluran kredit pemilikan rumah berskema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk atau BTN Syariah terus bertumbuh.
Dari sisi unit, BTN Syariah mencatat pertumbuhan sekitar 54 persen sepanjang Januari-Juni 2025 dibandingkan dengan periode yang sama 2024.
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), per akhir Juni 2025, BTN Syariah menyalurkan KPR FLPP untuk sebanyak 24.126 rumah subsidi.
Sebaliknya, pada semester pertama 2024, angka penyaluran KPR FLPP BTN Syariah masih di angka 15.641 rumah subsidi.
Pertumbuhan lebih besar ditorehkan BTN Syariah dari sisi nilai KPR FLPP, yakni sekitar 56 persen.
Pada semester pertama 2024, nilai KPR FLPP BTN Syariah masih di posisi Rp1,87 triliun, sedangkan pada enam bulan pertama tahun ini melesat ke level Rp2,95 triliun.
Baca juga: Kiprah BTN Syariah
Porsi BTN Syariah setara dengan 19,94 persen dari total unit KPR FLPP secara nasional pada semester pertama 2025 yang sebanyak 120.976 rumah subsidi.
Dari sisi nilai, penguasaan pangsa pasar (market share) BTN Syariah sebesar 19,69 persen dari total nasional yang menyentuh Rp14,99 triliun.
Wilayah Penyaluran
Sepanjang Januari-Juni 2025, penyaluran KPR FLPP BTN Syariah tersebar 186 kabupaten dan kota dari 22 provinsi di Indonesia.
Penyaluran itu melibatkan 1.985 pengembang properti yang tersebar di 2.843 perumahan di Tanah Air.
Baca juga: Bakal Jadi BUS, Segini Nilai Aset BTN Syariah
Dari 184 kabupaten dan kota yang menyerap penyaluran KPR FLPP BTN Syariah, lima posisi teratas ditempati oleh pertama, Kota Kendari sebanyak 1.137 unit dengan nilai Rp140,85 miliar.
Lalu, disalurkan ke Kabupaten Cirebon, Jawa Barat sebanyak 1.038 unit senilai Rp124,62 miliar. Kemudian, Kabupaten Lombok Barat 805 unit senilai Rp106,73 miliar.