Jakarta, landbank.co.id– PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) baru saja menggelar hajatan 20 tahun unit usaha syariah (UUS), BTN Syariah.
BTN Syariah yang genap berusia 20 tahun pada 14 Februari 2025 itu punya kiprah cukup besar dalam pembiayaan rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Manajemen BTN mengaku bahwa selama dua dekade beroperasi, BTN Syariah telah memainkan peranan penting dalam pertumbuhan induk usahanya dan berkontribusi untuk sektor perumahan nasional dengan membuka akses pembiayaan rumah berbasis syariah kepada masyarakat.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, BTN Syariah yang genap mencapai usia ke-20 pada 14 Februari 2025 telah menjadi pemain utama dalam sektor properti Indonesia dengan menguasai 28 persen pangsa pasar pembiayaan perumahan berbasis syariah secara nasional per Oktober 2024.
Baca juga: Aset BTN Syariah Tembus Rp57,7 Triliun
Khusus untuk penyaluran subsidi bagi MBR berupa kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) berskema syariah, dominasi BTN Syariah tak tertandingi.
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera), penyaluran KPR FLPP BTN Syariah per akhir tahun 2024 mencapai 33.107 unit setara dengan sekitar Rp4 triliun.
Baca juga: Bakal Jadi BUS, Segini Nilai Aset BTN Syariah
Kontribusi BTN Syariah setara dengan 77,52 persen terhadap total penyaluran KPR FLPP berskema syariah tahun 2024 yang sebanyak 42.707 rumah.
Bila dibandingkan dengan total penyaluran KPR FLPP 2024, skema konvensional dan syariah, kontribusi BTN Syariah setara dengan 16,53 persen.
“BTN Syariah telah menjadi bagian penting yang tidak terpisahkan dari perkembangan industri perbankan syariah dan sektor perumahan nasional,” ujar Direktur Consumer BTN Hirwandi Gafar dilansir laman resmi BTN.
Kembali ke kiprah BTN Syariah di ranah KPR FLPP. Torehan pada 2024 tercatat mengalami penurunan dari sisi unit, namun meningkat dari sisi nilai pembiayaan.
Mengutip data BP Tapera, penyaluran KPR FLPP syariah besutan BTN Syariah mencapai 35.240 unit pada 2023, sedangkan setahun kemudian sebanyak 33.107.
Baca juga: BTN Syariah Bidik Peningkatan Pembiayaan Rumah 48 Persen
Dari sisi nilai, pada 2024, naik tipis menjadi sekitar Rp4 triliun dari semula sekitar Rp3,99 triliun pada 2023.
(*)