Site icon Landbank.co.id

Kementerian PKP Dorong Pemanfaatan Lahan Kemayoran untuk Hunian Vertikal Modern, Sasar Generasi Milenial

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) akan memaksimalkan lahan milik negara di kawasan Kemayoran, Jakarta, untuk pembangunan hunian vertikal yang menyasar kalangan milenial./Foto: landbank.co.id.

Jakarta, landbank.co.id – Pemerintah terus menggenjot penyediaan hunian layak dan terjangkau di tengah keterbatasan lahan di perkotaan.

Salah satu langkah konkret dilakukan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) dengan memaksimalkan lahan milik negara di kawasan Kemayoran, Jakarta, untuk pembangunan hunian vertikal yang menyasar kalangan milenial.

Menteri PKP, Maruarar Sirait menegaskan, pentingnya perencanaan matang dan desain hunian yang menarik agar proyek ini bisa bersaing dengan properti milik swasta.

“Hari ini saya meninjau langsung lokasi milik Perumnas di Kemayoran. Mereka sudah memiliki perencanaan dan izin yang jelas. Sekarang tinggal bagaimana mengoptimalkan potensi ini untuk kebutuhan masyarakat urban,” ujar Maruarar dalam keterangan resminya yang dilihat landbank.co.id Senin, 8 Juli 2025.

Maruarar menekankan bahwa proyek hunian vertikal di kawasan perkotaan harus mampu menjawab kebutuhan generasi milenial yang ingin tinggal dekat pusat aktivitas dan tempat kerja. Oleh karena itu, ia mendorong Perumnas untuk lebih proaktif mendengarkan aspirasi calon konsumen.

“Desain, harga, ukuran unit, semuanya harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Harus ada dialog aktif agar hunian tidak hanya dibangun, tapi juga cepat dihuni,” tegasnya.

Ia menambahkan, penyusunan stock order berdasarkan masukan konsumen penting dilakukan untuk memastikan setiap proyek tepat sasaran dan tidak menimbulkan backlog hunian kosong.

Pembangunan hunian vertikal di lahan strategis milik negara juga menjadi bagian dari kontribusi dalam mewujudkan Program 3 Juta Rumah yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

Perum Perumnas, menurut Maruarar, memegang peran penting dalam mendukung program ini dengan pendekatan desain yang inovatif dan lokasi yang strategis.

“Jangan sampai Perumnas kalah dari swasta. Justru ini saatnya membuat terobosan dan sejarah baru, bahwa bangunan milik negara bisa tampil menarik, bahkan dari gambar desainnya saja sudah mengundang minat,” ucap Maruarar.

Lebih dari sekadar membangun hunian, proyek ini diharapkan menjadi motor penggerak ekonomi. Dengan optimalisasi lahan dan pengembangan properti berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi sektor riil bisa terdongkrak, termasuk penciptaan lapangan kerja di bidang konstruksi dan jasa pendukungnya.

“Kalau Perumnas bisa membuat model hunian yang diminati, tidak hanya memenuhi kebutuhan tempat tinggal, tetapi juga menggerakkan ekonomi,” ujar Menteri PKP.

(*)

Exit mobile version