“Hal ini merupakan upaya pengembangan destinasi wellness tourism yang memiliki unique selling point, yang dibarengi dengan penguatan branding dan promosi untuk mengukuhkan posisi Indonesia sebagai destinasi wellness tourism di ASEAN dan dunia,” ujar Menpar.
Dia menambahkan, ke depannya, kita perlu berkolaborasi memperkuat industri pendukung untuk mewujudkan iklim bisnis yang kondusif serta mengembangkan kapasitas dan keterampilan masyarakat, pelaku usaha, dan industri pendukung wellness tourism sehingga Indonesia bisa menjadi destinasi pilihan di Asia Tenggara.
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin, pernah mengatakan, terdapat potensi Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar US$84 miliar (sekitar Rp 1.362 triliun) dari pariwisata kesehatan di Indonesia, sehingga menjadi peluang bagi investor yang mau berinvestasi.
“Apabila warga negara Indonesia sendiri lebih tertarik melakukan belanja kesehatannya di Tanah Air, warga negara asing akan ikut berdatangan. Mari kita maju bersama-sama dengan menyatukan layanan kesehatan dan pariwisata, kita bisa membangun negara ini lebih kuat, lebih sehat, dan lebih maju,” kata Budi, baru-baru ini.
Baca juga: Jurus Menpar Soal Raja Ampat
(*)