Jakarta, landbank.co.id – Kebijakan suku bunga yang ditetapkan Bank Sentral Amerika Serikat (The Federal Reserve/The Fed) menjadi salah satu faktor kunci yang memengaruhi pergerakan harga emas di pasar global.
Perubahan suku bunga dapat menentukan daya tarik aset berbunga, menggerakkan nilai tukar dolar AS, sekaligus memengaruhi keputusan investasi para pelaku pasar.
Analis PT KVB Futures Indonesia menuturkan, kenaikan suku bunga biasanya menekan harga emas karena investor cenderung beralih ke instrumen berimbal hasil seperti obligasi atau deposito.
Selain itu, penguatan dolar AS membuat harga emas dalam denominasi USD menjadi lebih mahal bagi pembeli di luar Amerika Serikat.
“Secara umum, ketika The Fed menaikkan suku bunga, daya tarik emas berkurang karena tidak memberikan bunga atau dividen. Hal ini membuat permintaan emas melemah,” jelas analis PT KVB Futures Indonesia, Jumat, 15 Agustus 2025.
Meski demikian, hubungan antara suku bunga dan harga emas tidak selalu berjalan negatif. Pada periode krisis, ketidakpastian global, atau lonjakan inflasi, emas justru tetap diburu sebagai aset lindung nilai (safe haven).
Situasi ini kerap terjadi saat pasar mencari perlindungan terhadap gejolak ekonomi atau penurunan daya beli mata uang.
“Faktor psikologis dan sentimen pasar sering kali lebih dominan dibanding sekadar data ekonomi,” ujar analis PT KVB Futures Indonesia dalam keterangan resminya Jumat, 15 Agustus 2025.
Strategi Trading di Tengah Volatilitas
Bagi trader emas (XAU/USD), momen pengumuman kebijakan suku bunga The Fed sering kali memicu volatilitas tinggi. Pergerakan harga yang cepat membuka peluang sekaligus risiko.
Strategi yang bisa digunakan antara lain:
-
Analisis Fundamental: Memantau indikator ekonomi seperti inflasi (CPI), pertumbuhan ekonomi (GDP), dan tingkat pengangguran.
-
Analisis Teknikal: Menggunakan candlestick, level support-resistance, serta indikator RSI dan MACD untuk menentukan entry-exit point.
Dampak pada Investasi Jangka Panjang
Investor jangka panjang dapat memanfaatkan siklus suku bunga untuk mengatur porsi emas dalam portofolio. Emas tetap menjadi instrumen penting untuk diversifikasi, terutama dalam menghadapi inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Memahami interaksi antara kebijakan suku bunga The Fed dan harga emas menjadi kunci bagi siapa pun yang ingin mengambil posisi tepat, baik dalam trading jangka pendek maupun investasi jangka panjang.
(*)