Kebijakan Dovish The Fed Perkuat Tren Bullish Emas

Potret emas batangan dengan latar belakang chart./Foto: Istockphoto.

Jakarta, landbank.co.idn– Pasar emas global (XAUUSD) memasuki minggu kedua September dengan momentum yang kuat, mencatatkan rekor tertinggi dalam beberapa waktu terakhir.

Optimisme pasar semakin menguat, seiring dengan proyeksi pelonggaran kebijakan moneter yang akan dikeluarkan oleh Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan tengah bulan ini.

Bacaan Lainnya

Ekspektasi akan penurunan suku bunga oleh The Fed telah memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pergerakan harga emas, memperkuat statusnya sebagai aset lindung nilai yang menarik bagi investor.

Potensi Pelonggaran Suku Bunga dan Dampaknya pada Emas

Pasar kini meyakini bahwa The Fed akan mengawali siklus pelonggaran suku bunga, yang menjadi katalis utama bagi penguatan harga emas

Penurunan suku bunga ini diperkirakan akan menekan imbal hasil obligasi AS dan melemahkan dolar, menciptakan kondisi yang lebih menguntungkan bagi logam mulia tersebut.

Para analis memprediksi kemungkinan pemangkasan lebih lanjut tetap terbuka, terutama setelah revisi data ketenagakerjaan AS yang mengungkapkan angka pekerjaan jauh lebih tinggi dari yang diharapkan, memperlihatkan adanya potensi pelambatan pasar tenaga kerja. Hal ini semakin mendasari argumen bagi The Fed untuk menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.

Selain itu, perubahan sikap Jerome Powell, Ketua The Fed, pada Simposium Jackson Hole di akhir Agustus lalu, menambah keyakinan pasar akan langkah-langkah kebijakan yang lebih dovish.

Powell diperkirakan akan mengumumkan proyeksi ekonomi terbaru yang akan memberikan arah bagi kebijakan moneter ke depan.

Meskipun sebagian besar pelaku pasar memperkirakan pemangkasan bertahap, sejumlah spekulasi mengenai langkah agresif The Fed muncul, tergantung pada kondisi ekonomi yang berkembang dalam beberapa pekan mendatang.

Tren Bullish Emas Menurut Analisis Teknikal

Dari sudut pandang teknikal, Andy Nugraha, Analis dari Dupoin Futures Indonesia, melihat bahwa tren bullish pada emas saat ini masih cukup dominan.

“Pergerakan harga emas didorong oleh kombinasi sinyal candlestick dan indikator Moving Average yang menunjukkan tekanan beli yang kuat,” ujar Andy dalam keterangan resmi yang diterima landbank.co.id Selasa, 16 September 2025.

Ia memperkirakan, dengan momentum positif ini, harga emas bisa menembus level psikologis penting, yang selama ini menjadi fokus perhatian investor.

Namun, Andy juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan terhadap kemungkinan koreksi harga, jika laju penguatan emas gagal dipertahankan.

“Area support yang teruji akan menjadi kunci dalam mengukur kekuatan tren, terutama dalam menghadapi volatilitas pasar menjelang keputusan FOMC,” tambahnya.

Pos terkait