Data Leads Property menunjukkan kenaikan permintaan sewa pabrik di Jawa Barat dan Banten hampir empat kali lipat dalam dua tahun terakhir.
“Data permintaan sewa pabrik di Jawa Barat menunjukan peningkatan, pada S1 2023 sampai dengan S2 2025,” tulis leads property dalam proyeksinya dikutip Kamis, 20 November 2025.
Berikut perkembangannya:
Permintaan Sewa Pabrik
- S1 2023: 19.000 m²
- S2 2023: 24.500 m²
- S1 2024: 31.900 m²
- S2 2024: 42.000 m²
- S1 2025: 72.000 m²
- S2 2025: 81.000 m²
Peningkatan juga terjadi pada permintaan sewa gudang:
Permintaan Sewa Gudang
- S1 2023: 35.000 m²
- S2 2023: 51.000 m²
- S1 2024: 55.000 m²
- S2 2024: 60.000 m²
- S1 2025: 71.000 m²
- S2 2025: 97.000 m²
Kenaikan permintaan yang konsisten membuat Jawa Barat dan Banten tetap menjadi kawasan favorit bagi sektor manufaktur dan logistik.
Pertumbuhan paling mencolok terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari hanya 12.000 m² pada 2023, permintaan sewa melonjak menjadi 132.000 m² pada S2 2025.
Permintaan Sewa Pabrik & Gudang di Jateng–Jatim
- S1 2023: 12.000 m²
- S2 2023: 12.000 m²
- S1 2024: 22.000 m²
- S2 2024: 104.000 m²
- S1 2025: 124.000 m²
- S2 2025: 132.000 m²
Lonjakan besar pada 2024–2025 mengindikasikan meningkatnya minat investor terhadap kawasan dengan biaya produksi lebih kompetitif dan suplai lahan industri lebih luas.
Menurut analisis Leads Property, terdapat beberapa faktor yang membentuk pola permintaan baru dari tenant asal Tiongkok seperti dampak tarif trump hingga driasi penyewaan.
“Idonesia selaku pasar konsumsi besar. Produsen ingin mendekatkan basis produksi ke pasar utama, sekaligus mengurangi biaya distribusi domestik,” tututnya.
Selain itu, dampak dari tarif Turmp juga menjadi penopang permintaan baru.
“Setelah penerapan tarif Amerika Serikat terhadap produk Tiongkok, banyak manufaktur Tiongkok memilih menyewa pabrik siap pakai di Indonesia untuk segera menghidupkan lini produksi dan mengejar permintaan ekspor,” ungkap leads property.
“Indonesia menjadi destinasi utama karena stabilitas ekonomi serta fasilitas kawasan industri yang berkembang,” tambahnya. Di sisi lain, durasi sewa juga menjadi faktor meningkatnya tenant baru di Indonesia. “Menyewa memilih masa sewa awal lebih pendek untuk menguji efektivitas tenaga kerja, biaya logistik, dan kedekatan dengan pelanggan,” terangnya.





