Jakarta, landbank.co.id– Sektor pariwisata mendapat kabar baik dari Paviliun Indonesia dalam The Asia Pacific Incentives and Meetings Events (AIME) 2025.
AIME 2025 yang berlangsung di Melbourne, Australia sepanjang 10-12 Februari 2025 itu dikabarkan membawa potensi transaksi hingga Rp155 miliar.
Paviliun Indonesia itu diisi oleh delegasi hasil kolaborasi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan 16 pelaku industri pariwisata.
“Partisipasi Indonesia dalam pameran B to B MICE terbesar di Australia ini menjadi salah satu upaya kami bersama industri untuk terus memperkuat pengembangan sektor pariwisata khususnya MICE sebagai salah satu tulang punggung pendongkrak kunjungan wisatawan ke Indonesia,” ujar Deputi Bidang Pengembangan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenpar, Vinsensius Jemadu, dalam keterangannya, Jumat, 7 Maret 2025.
Baca juga: Nyaris 14 Juta Wisman Sambangi Indonesia
AIME Melbourne 2025 merupakan pameran MICE terbesar di Asia Pasifik yang dihadiri oleh lebih dari 4.500 pengunjung dan 700 eksibitor. Di dalamnya juga terselenggara lebih dari 20.000 meetings.
Melalui paviliun Indonesia sebagai rumah bersama, sebanyak 16 industri yang berasal dari Bali dan Kepulauan Riau, terdiri atas industri akomodasi/hotel, stand alone venue, dan DMC, mempromosikan berbagai destinasi wisata dan fasilitas MICE di Indonesia, dengan lokasi di Bali, Batam, Bintan, dan Jakarta.
Sebanyak 16 industri pariwisata dari Indonesia yang berpartisipasi adalah Bali Beach Hotel, The Heritage Collection & The Meru Sanur, The Mulia Resort & Villas Nusa Dua, dan The Apurva Kempinski Bali.
Baca juga: Kapal Pesiar Mewah Anthem of the Seas Singgah ke Bali
Lalu, Renaissance Bali Uluwatu Resort & Spa; Melia Bali, W Bali, Merusaka Nusa Dua, Movenpick Resort & Spa Jimbaran, Holiday Inn Resort Baruna, dan Courtyard by Marriott.
Selain itu, Bali Nusa Dua Convention Center, Melali MICE & DMC, Desa Potato Head, Panbil Hospitality Group Batam, Montigo Resort, serta Bintan Resort.
Para delegasi melakukan pertemuan dengan berbagai pelaku industri MICE dari seluruh dunia untuk memperkuat kerja sama dan meningkatkan kesadaran akan potensi pariwisata Indonesia.
Industri pariwisata Indonesia rata-rata bertemu dengan 18 – 30 mitra potensial di AIME 2025.
Selain mitra dari Australia, para pelaku industri juga bertemu dengan mitra dari Tiongkok, Kanada, Amerika Serikat, Singapura, India, Malaysia, Selandia Baru, Vietnam, Thailand, dan lainnya.