Dividen itu diambil dari laba bersih tahun 2024 milik Jaya Real Property yang menyentuh Rp1,13 triliun.
“Sisa laba bersih Perseroan akan dicatatkan sebagai laba ditahan,” jelas manajemen Jaya Real Property dikutip Selasa, 24 Juni 2025.
Sepanjang semester pertama 2025, Jaya Real Property mengoleksi pertumbuhan aset menjadi Rp14,67 triliun dibandingkan akhir Desember 2024 yang masih senilai Rp14,10 triliun.
Begitu juga dengan liabilitas. Per akhir Juni 2025, liabilitas JRPT tercatat senilai Rp4,32 triliun, sedangkan akhir 2024 sebesar Rp3,98 triliun.
Baca juga: Penjualan Kavling Tanah dan Bangunan JRPT Bertumbuh
Ekuitas JRPT juga meningkat, yakni dari Rp10,11 triliun pada akhir 2024 menjadi Rp10,34 triliun pada paruh pertama 2025.
Per akhir Juni 2025, pemegang saham Jaya Real Property terdiri atas PT Pembangunan Jaya sebesar 63,59 persen, BNP Paribas Singapore Branch Wealth Management 14,03 persen, dan Vivian Setjakusuma (Komisaris JRPT) 1,50 persen.
Selain itu, masyarakat 14,63 persen dan modal saham diperoleh kembali (treasury stocks) sebanyak 6,25 persen.
(*)