Jakarta, landbank.co.id– Para pemegang saham PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) akan mendapat dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2024.
Keputusan untuk membagikan dividen tunai diambil dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk di Jakarta, 19 Juni 2025.
“Sebesar Rp46,37 miliar atau Rp20,00 per lembar saham dibagikan sebagai dividen tunai,” jelas manajemen PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk dikutip Sabtu, 28 Juni 2025.
Selain itu, sebesar Rp1 miliar disisihkan sebagai dana cadangan, sedangkan sebesar Rp213,96 miliar akan dimasukkan sebagai laba ditahan.
Pada 2024, laba bersih JSPT sebesar Rp261,33 miliar, sedangkan setahun sebelumnya sekitar Rp191,20 miliar.
PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT) menggandakan penjualan real estat pada periode Januari-Maret 2025 disandingkan dengan periode sama 2024.
Mengutip laporan keuangan PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham JSPT ini membukukan penjualan real estat Rp58,08 miliar.
Sebaliknya, per akhir Maret 2024, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk mencatat penjualan real estat sebesar Rp26,48 miliar.
Pada kuartal pertama 2025, penjualan real estat menyumbang sekitar 11 persen terhadap total pendapatan JSPT yang senilai Rp523,69 miliar.
Kontributor utama pendapatan JSPT pada triwulan pertama 2025 datang dari segmen bisnis hotel yang tercatat sebesasr Rp400,75 miliar.
Bisnis hotel JSPT bertumbuh sekitar 12 persen mengingat pada triwulan pertama 2024 baru membukukan sebesar Rp357,75 miliar.
Porsi bisnis hotel setara dengan 77 persen dari total pendapatan tiga bulan pertama 2025, sedangkan pada periode sama 2024 menyumbang sekitar 81 persen.
Sementara itu, mengutip laporan keuangan Perseroan, jumlah aset JSPT tercatat sebesar Rp6,35 triliun per akhir Maret 2025, lebih rendah dibandingkan Rp6,45 triliun pada akhir 2024.
Begitu juga posisi liabilitas. Per akhir Maret 2025, liabilitas JSPT sebesar Rp3,37 triliun,sedangkan per akhir Desember 2024 senilai Rp3,53 triliun.
Hal serupa terjadi di lini ekuitas. Bila akhir 2024 sebesar Rp6,45 triliun, per akhir Maret 2025, ekuitas JSPT senilai Rp6,35 triliun.
Pada 2024, proyek real estat JSPT mencakup Puri Botanical, Jakarta yang berdiri di atas lahan seluas 135 hektare (ha).
Proyek residensial yang mengusung konsep living inspired by nature di Jakarta Barat ini selain diisi rumah tapak dua lantai, kelak juga dilengkapi lifestyle retail.
Fasilitas lifestyle retail di atas lahan seluas 2,5 ha itu mengusung konsep sports and entertainment yang dinilai akan menjadi destinasi utama bagi gaya hidup modern dan aktif.
JSPT juga punya Hyarta Ecovillage di Yogyakarta yang mencakup 120 rumah dan 9 ruko di atas lahan seluas 5 hektare (ha).
Mengutip laman Hyarta, proyek itu adalah pengembangan strategis oleh Jakarta Setiabudi Internasional, Tokyu Land Indonesia, dan Karyadeka Alam Lestari, yang diharapkan menjadi salah satu pengembangan perumahan teratas di Yogyakarta.
Terkait proyek residensial, JSPT juga memiliki proyek Savanna Sumatera di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Per akhir Maret 2025, komposisi pemegang saham JSPT mencakup PT Jan Damardi Investindo sebesar 51 persen, Stiber Investments S.a.ri 16,19 persen, Suzanna Tanojo 14,37 persen, dan JPMCB NA RE-JPMCB Singapore 9,21 persen. Lalu, Anton Goenawan dan Bram Van Hoof masing-masin 0,00 persen serta masyarakat 9,23 persen.
Jadwal pembagian dividen JSPT:
- Cum Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 30 Juni 2025
- Ex Dividen di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi: 1 Juli 2025
- Cum Dividen di Pasar Tunai: 2 Juli 2025
- Ex Dividen di Pasar Tunai: 3 Juli 2025
- Daftar Pemegang Saham (DPS) yang berhak atas dividen tunai (recording date): 2 Juli 2025
- Tanggal pembayaran dividen: 23 Juli 2025
(*)