Jakarta, landbank.co.id– Penjualan lahan industri masih menjadi otot pendapatan pengembang kota mandiri, Deltamas, Bekasi, Jawa Barat PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).
Sepanjang Januari-Maret 2025, segmen industri menyumbang sekitar 93 persen terhadap total pendapatan PT Puradelta Lestari Tbk.
Mengutip laporan keuangan PT Puradelta Lestari Tbk, per akhir Maret 2025, emiten berkode saham DMAS ini membukukan penjualan industri sebesar Rp472,82 miliar.
Penjualan industri PT Puradelta Lestari Tbk itu lebih rendah sekitar 7 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang senilai Rp510,92 miliar.
Masih mengutip laporan keuangan Perseroan, penjualan industri terbesar DMAS pada kuartal pertama 2025 datang dari tiga pembeli utama.
Mereka adalah PT STT GDC Indonesia senilai Rp210,79 miliar atau sekitar 42,18 persen dari total penjualan industri.
Baca juga: Laba Bersih DMAS Tumbuh 10,2 Persen, Raih Rp1,33 Triliun
Lalu, PT Templemore Real Estate And sebesar Rp173,52 miliar (34,73 persen) dan PT Kawanishi Warehouse Indonesia senilai Rp88,50 miliar (17,71 persen).
Pendapatan usaha Perseroan dari sektor industri pada kuartal pertama 2025 ini terutama berasal dari penjualan lahan industri kepada pelanggan industri dari segmen data center dan dari segmen logistik.
“Lebih dari 80 persen pendapatan usaha sektor industri kuartal pertama 2025 ini berasal dari segmen data center,” jelas Tondy Suwanto, direktur PT Puradelta Lestari Tbk dalam keterangan tertulisnya, baru-baru ini.
Dari total pendapatan usaha DMAS pada triwulan pertama 2025, segmen komersial dan perumahan masing-masing menjadi penyumbang pendapatan kedua dan ketiga terbesar, yakni Rp12,68 miliar dan Rp7,57 miliar.
Penjualan segmen komersial meningkat sekitar 30 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang sekitar Rp10,24 miliar.
Sebaliknya, penjualan perumahan melemah tipis sekitar 1 persen, yaitu dari Rp7,61 miliar menjadi Rp7,57 miliar per akhir Maret 2025.
Baca juga: Peluang Kawasan Industri Indonesia, Colliers: Cukup Besar
Penurunan di lini pendapatan usaha ikut memengaruhi raihan laba bersih DMAS pada tiga bulan pertama 2025.
Per akhir Maret 2025, laba bersih DMAS tercatat sekitar Rp355,45 miliar, sedangkan per akhir Maret 2024 sebesar Rp366,44 miliar.
Mengusung Optimisme
Sementara itu, Hongky Jeffry Nantung, presiden direktur PT Puradelta Lestari Tbk menyatakan bahwa memasuki tahun 2025, kondisi perekonomian nasional maupun global diprediksi akan tumbuh positif. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan ekonomi global akan tumbuh stabil 3,2 persen, sedangkan prediksi perekonomian Indonesia akan berada pada kisaran 5,1 persen.
Demikian juga World Bank dan Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025 akan tumbuh masing-masing sebesar 5,1 persen dan 5,2 persen.
“Perseroan tetap mengusung optimisme yang tinggi menghadapi tahun 2025 sejalan dengan dengan peningkatan Foreign Direct Investment (FDI) ke Indonesia,” kata Hongky dilansir Annual Report DMAS 2024.
Perseroan juga meyakini bahwa kebutuhan masyarakat akan hunian, baik untuk kebutuhan tempat tinggal maupun investasi, masih cukup tinggi.
Berdasarkan permintaan pasar dan tingkat kemampuan pembeli, Perseroan yakin dapat mendorong momentum positif, yang didukung oleh proyek-proyek yang sedang berjalan. Adanya kebijakan Pemerintah terkait Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) untuk memberikan keringanan pajak atas pembelian properti bagi masyarakat.
Baca juga: Ini Pertimbangan DMAS Pilih Target Presales Konservatif Moderat
“Hal ini akan mendorong keberlanjutan dan kelangsungan bisnis Deltamas pada tahun-tahun mendatang,” urai dia.
Kota Deltamas memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh perusahaan pengembang lain, dirancang secara cermat dalam menawarkan one-stop living dimana penghuni dapat bekerja, tinggal, dan bersantai pada satu lokasi dengan fasilitas lengkap dan infrastruktur berkualitas.
“Hal ini akan menjadi daya jual utama Kota Deltamas yang mendukung kelangsungan usaha Perseroan pada masa mendatang,” jelas dia.
Saat ini, DMAS mengembangkan Kota Deltamas di Cikarang Pusat, Bekasi, Jawa Barat dengan luas area pengembangan mencapai sekitar 3.200 hektare.
(*)