Jakarta, landbank.co.id– Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menyatakan bahwa saat ini ada sembilan proyek Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) hunian aparatur sipil negara (ASN) dan TNI/Polri di IKN Nusantara, Kalimantan Timur (Kaltim).
Kesembilan proyek KPBU itu, menurut Otorita Ibu Kota Nusantara, mencakup 261 menara (tower) dan 159 rumah tapak atau townhouse.
“Nusantara memberikan peluang berinvestasi dan berkontribusi untuk masa depan Indonesia. Untuk skema KPBU ada 9 investor di antaranya Intiland, Summarecon, Ciputra dan konsorsium Nusantara,” ujar Muhammad Naufal Aminuddin, direktur Pembiayaan Otorita Ibu Kota Nusantara dalam seminar Business Forum Property&Bank bertajuk Peluang Bisnis Properti di Nusantara, Ibu Kota Negara Berstandar Dunia, di Ciputra Artpreneur, Ciputra World, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Naufal menjelaskan, lokasiproyek itu terletak di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) IKN.
“Kini, proyek itu dalam tahap studi kelayakan (feasible study), tahun depan diharapkan sudah konstruksi,” kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR), Iwan Suprijanto, mengatakan, pihaknya saat ini juga terlibat dalam rencana pemindahan ibu kota negara ke IKN Nusantara melalui penyiapan sejumlah infrastruktur dasar.
“Di sektor perumahan, Kementerian PUPR telah membangun Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) sebagai sarana hunian sementara yang mampu menampung hingga 16 ribu pekerja konstruksi di IKN serta tengah membangun 36 unit Rumah Tapak Jabatan Menteri (RTJM) dan segera memulai pembangunan rumah susun bagi ASN, TNI dan POLRI di zona KIPP IKN,” kata Iwan dalam sambutan tertulis yang dibacakan Fitrah Nur, direktur Direktur Rumah Umum dan Komersial Kementerian PUPR dalam seminar tersebut.
Menurut Iwan Suprijanto, kontribusi sektor properti terhadap perkembangan ekonomi nasional sebesar 31,86% dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 13,8 juta.
Sektor perumahan dan properti juga memiliki multiplier effect yang dapat menggerakkan 185 sub-sektor industri lainnya, seperti material bahan bangunan, furniture, perdagangan ritel hingga lembaga pembiayaan.
“Peluang investasi di bidang perumahan dan properti di IKN sangat prospektif dengan adanya kebutuhan rumah di IKN sebanyak 16.000 unit sesuai dengan Perpres 63/2022 tentang Perincian Rencana Induk Ibu Kota Nusantara,” kata Iwan.
(*)