“Pemerintah Arab Saudi tidak harus menunggu konfirmasi dari hisab, melainkan mengandalkan pengamatan langsung,” tambahnya.
Harapan untuk Akurasi yang Lebih Tinggi Dengan adanya perkembangan metode dan teknologi dalam astronomi, Thomas berharap penentuan awal bulan Hijriah dapat semakin akurat dan diterima oleh berbagai pihak.
“Baik metode hisab maupun rukyat memiliki tujuan yang sama, yaitu memastikan ketepatan dalam menjalankan ibadah sesuai dengan syariat Islam,” jelasnya.
Baca Juga: Hari Ini Mudik Gratis Jateng Dibuka! Simak di Sini Link, Cara Dapat, dan Rute
Ia berharap, ke depannya, perbedaan penentuan waktu awal Ramadhan dan Idul Fitri antara Indonesia dan Arab Saudi dapat diminimalisir dengan pendekatan yang lebih terukur dan seragam.
(*)
