Tidak kalah penting, bank daerah juga berkontribusi, di antaranya BJB dengan 2.923 unit, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) 2.912 unit, dan BJB Syariah 2.066 unit.
Asosiasi Terbanyak
Dari sisi asosiasi pengembang, Realestat Indonesia (REI) menjadi motor utama dengan kontribusi 76.513 unit, Apersi sebanyak 55.188 unit, dan Himperra 24.816 unit.
Selain itu, Asprumnas mencatat 6.064 unit, Aperna 5.909 unit, Pengembang Indonesia 5.688 unit, Appernas Jaya 3.184 unit, serta Apersi Bersatu dengan 1.340 unit.
Tak hanya realisasi FLPP, penerbitan Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) juga mencatat perkembangan positif. Kalimantan Barat menjadi provinsi dengan penerbitan PBG tertinggi sebanyak 6.494 unit, disusul Sulawesi Selatan 5.728 unit, Kalimantan Selatan 4.847 unit, Sumatera Selatan 4.739 unit, dan Jawa Barat 4.078 unit. Jawa Timur juga mencatat 3.322 unit, Sulawesi Tenggara 2.976 unit, serta Sumatera Utara 2.675 unit.
Baca juga: Program Tiga Juta Rumah dan FLPP, Begini Kata Prabowo
Dengan capaian hingga September ini, pemerintah optimistis target penyaluran rumah subsidi tahun 2025 sebanyak 350.000 unit dapat tercapai.
Hal itu seiring kolaborasi erat antara pemerintah, perbankan, dan asosiasi pengembang yang terus memperluas akses perumahan layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
(*)
