Landbank.co.id
Beranda Pasar Modal Ini Deretan Lima Emiten Properti dengan Pendapatan Terbesar, Raup Rp50,63 Triliun

Ini Deretan Lima Emiten Properti dengan Pendapatan Terbesar, Raup Rp50,63 Triliun

Lima emiten properti berpendapatan jumbo tercatat mengoleksi total pemasukan sebesar Rp50,63 triliun pada 2023/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Lima emiten properti berpendapatan terbesar mengoleksi total pemasukan Rp50,63 triliun pada 2023.

Torehan kelima emiten properti itu tumbuh sekitar 10 persen bila dibandingkan dengan 2022 yang sekitar Rp45,87 triliun.

Kelima emiten properti yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) itu adalah PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE), dan PT Ciputra Development Tbk (CTRA).

Selain itu, dua lainnya yang mengantongi pendapatan terbesar adalah PT Summarecon Agung Tbk (SMRA) dan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON).

Mengutip laporan keuangan kelima developer itu terlihat bahwa LPKR menjadi peraih pendapatan tergemuk dengan torehan Rp16,99 triliun pada 2023.

Bila disandingkan dengan raihan setahun sebelumnya, pendapatan LPKR itu tumbuh sekitar 15 persen mengingat tahun 2022 masih di level Rp14,80 triliun.

Manajemen LPKR dalam siaran pers, baru-baru ini, menerangkan bahwa pendapatan real estat perseroan pada 2023 meningkat sebesar 10 persen year on year (yoy) menjadi Rp 4,5 triliun.

Peningkatan itu, jelas manajemen LPKR, didorong oleh serah terima peluncuran produk yang tepat waktu, penjualan tanah, penjualan tanah pemakaman di San Diego Hills, serta peningkatan kinerja pengelolaan kota.

Baca Juga:  Penjualan Properti Ciputra Development Naik 11,42 Persen

Pendapatan terbesar LPKR bersumber dari anak usaha di segmen layanan kesehatan, yakni PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO). Pendapatan SILO meningkat sebesar 18 persen yoy menjadi Rp11,2 triliun pada 2023.

Lalu, peraih pendapatan kedua terbesar pada 2023 adalah BSDE dengan torehan Rp11,53 triliun.

Pendapatan BSDE itu naik sekitar 13 persen bila disandingkan dengan 2022 yang senilai Rp10,23 triliun.

Memasuki tahun 2024, BSDE mematok target prapenjualan (marketing sales) senilai Rp9,50 triliun.

Halaman: 1 2

Iklan