Ini Alasan Seksinya Pasar Properti Bogor Versi Leads Property

Kawasan Bogor, Jawa Barat diguyur tak kurang dari 8.500 rumah dalam rentang tahun 2019-2024, sedangkan tingkat penjualan sekitar 94 persen/foto: landbank.co.id

“Satu lagi yang cukup signifikan adalah penghijauan yang menunjang udara segar dan pengalaman rekreasi bagi keluarga. Ditambah lagi dengan akses tol langsung ke bandara Sukarno-Hatta lewat Tol Cijago, cukup sejam dari Kota Bogor ke Sukarno-Hatta, padahal dahulu 1,5 – 2 jam,” kata Martin.

Menurut dia, perlu diingat bahwa kompetisi di Kawasan Sentul juga sengit di sektor rumah tapak. Dalam hal ini, pengembang perlu memanfaatkan momentum dan strategi harga.

Bacaan Lainnya

“Khususnya untuk pengembangan dengan hamparan yang luas (berhektare–hektare), maka starting point harga itu penting,” tegasnya.

Proyek di kawasan Bodetabek yang memiliki aksesibilitas ke jalan tol yang relatif cepat dan punya fasilitas lengkap, starting point yang ideal adalah Rp1 miliar.

Baca juga: Wajah Bisnis Properti Bogor dalam Buku Wayan Anak Bali di Bisnis Properti

Dalam pengembangan proyek, tambah dia, kenaikan harga antara pengembangan tiap klaster juga harus dijaga, tergantung progress demand.

Pada umumnya, jelas dia, produk massal ada di “tengah- ke belakang” proyek perumahan, lalu seiring dengan perkembangan waktu dan daya beli, dibangunlah klaster versi mahal yaitu di “tengah–ke depan” proyek, yang lebih ekslusif.

Dia mengatakan, tentu saja fasilitas lengkap perlu disediakan. Selain kolam renang, sarana olah raga, jogging track, penghijauan, namun lifestyle F&B seperti café, restoran- restoran perlu untuk diadakan. Mungkin juga diperlukan shuttle bus, misalkan dengan rute langsung ke stasiun KRL atau LRT terdekat atau bahkan langsung ke pusat perkantoran di Jenderal Sudirman, Jakarta dan sekitarnya.

Baca juga: Bisnis Perumahan di Sentul Potensial, Penjualan Capai 90%

“Sehingga pada gilirannya pada masa depan, nilai properti bisa naik karena faktor demand. Pembeli zaman sekarang juga mengharapkan fasilitas dan juga komunitas yang terbentuk,” tutur dia.

Menurut Martin, selagi masih ada perumahan dengan harga sekitar Rp1 miliaran di Sentul, saat ini menjadi waktu yang tepat untuk membeli.

“Sebelum suatu saat nanti, harga bergerak ke rata-rata Rp2 miliar hingga Rp2,5 miliar dan seterusnya, seperti yang terjadi di daerah Kabupaten Tangerang,” kata Martin.

 

(*)

Pos terkait