Jakarta, landbank.co.id – Indonesia akan kembali menjadi tuan rumah pameran dan konferensi medis bertaraf internasional melalui gelaran Indonesia Medical Expo (Indomedex) 2026 yang dijadwalkan berlangsung pada 25–28 November 2026 di Nice, PIK 2.
Ajang ini mengusung tema “Acceleration Healthcare Transformation for Healthier Indonesia” atau Percepatan Transformasi Pelayanan Kesehatan untuk Indonesia yang Lebih Sehat, sebagai langkah memperkuat ekosistem kesehatan nasional di tengah meningkatnya kebutuhan teknologi dan pelayanan medis modern.
Direktur PT Debindo Global Expo Rafidi Iqra Muhamad, mengatakan Indomedex 2026 menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk mempercepat pemerataan akses layanan kesehatan.
“Indomedex 2026 adalah progres transformasi layanan kesehatan nasional yang memberikan prioritas tinggi pada peningkatan kapasitas, guna pemerataan akses rumah sakit di seluruh Indonesia,” ujar Rafidi dalam sambutan peluncuran Indomedex 2026 yang dihadiri landbank.co.id di Westin Hotel Jakarta pada Rabu, 10 Desember 2025.
Indomedex 2026 disebut akan menghadirkan inovasi teknologi medis terluas sepanjang penyelenggaraannya. Pameran ini akan menampilkan produk dan solusi kesehatan terbaru dalam 12 kategori teknologi medis, mulai dari peralatan rumah sakit, teknologi diagnosa, sistem monitoring, hingga solusi penanganan penyakit menular maupun tidak menular.
“Indomedex 2026 ini menampilkan inovasi teknologi medis terbaru dalam 12 kategori produk,” jelas Rafidi.
Selain pameran, Indomedex juga menjadi sarana strategis mempertemukan berbagai pemangku kepentingan di sektor kesehatan—mulai dari penyedia layanan, calon mitra usaha, hingga pengambil kebijakan.
“Indomedex 2026 juga mempertemukan para pemimpin layanan kesehatan, calon mitra usaha, dan para pemangku kepentingan kesehatan,” ujarnya.
Forum ini memberi ruang bagi peserta untuk menghadirkan solusi terbaru yang dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan di seluruh jenjang pelayanan.
“Peserta dapat menunjukkan dan menawarkan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas layanan kesehatan, mulai dari layanan primer, gawat darurat, monitoring, deteksi penyakit, hingga tindakan medis,” tambahnya.





