Jakarta, landbank.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat pelemahan signifikan di minggu pertama Juni 2025.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari laman Bursa Efek Indonesia, Sabtu, 7 Juni 2025, IHSG ditutup di level 7.113,42. IHSG terkoreksi sebesar 0,87% secara mingguan, terutama akibat tekanan dari sejumlah saham perbankan blue chip yang anjlok.
Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa penurunan terdalam berasal dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (JK:BBRI) yang anjlok 7,87% ke level Rp4.100.
Koreksi ini menyumbang penurunan IHSG sebesar 53,51 poin, menjadi yang paling berdampak di antara emiten lainnya. Saham PT Bank Central Asia Tbk (JK:BBCA) juga melemah 5,05% ke Rp8.925 dan menyeret IHSG turun 32,36 poin.
Di posisi ketiga, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (JK:BMRI) turun 4,25% ke Rp5.075, memangkas IHSG 19,81 poin.
Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) juga ambles 14,33% dalam sepekan ke level Rp2.570, di tengah ketidakpastian rencana spin-off dari BMRI, dan berkontribusi pada penurunan IHSG sebesar 4,4 poin.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (JK:BBNI) mencatatkan penurunan lebih ringan, yakni 1,56% ke Rp4.420, dengan dampak minus 2,52 poin terhadap indeks.
Meski demikian, IHSG tetap tertahan dari pelemahan lebih dalam berkat lonjakan saham non-perbankan. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) melonjak 14,08% dan PT Barito Pacific Tbk (BRPT) naik 19,84%, yang masing-masing menyumbang 30,79 poin dan 15,57 poin ke dalam indeks. Kenaikan ini memberikan bantalan terhadap tekanan besar dari sektor keuangan.
(*)