IHSG Melemah 0,26 Persen di Awal Perdagangan, Sektor Properti Jadi Penekan Utama

IHSG melemah 0,26% ke level 8.220,84 pada 5 November 2025. Sektor properti jadi penekan utama, sementara energi mencatat kenaikan 3,62%./Foto: landbank.co.id.

Jakarta, landbank.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpantau melemah pada awal perdagangan Rabu, 5 November 2025, di tengah meningkatnya tekanan jual di hampir seluruh sektor saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip data keterbukaan informasi BEI pukul 09.57 WIB, IHSG turun 0,26 persen atau 21,08 poin ke level 8.220,84.

Bacaan Lainnya

Pergerakan indeks yang cenderung negatif ini terjadi di tengah sikap hati-hati investor terhadap arah pasar global serta aksi ambil untung di sejumlah saham unggulan.

Di antara saham yang menjadi leading movers, Telkom Indonesia (TLKM) tercatat naik 4,98 persen, DSSA menguat 4,55 persen, dan IMPC melonjak 18,86 persen. Ketiganya menjadi penopang indeks di tengah tekanan jual yang meluas.

Namun, pelemahan IHSG juga tak lepas dari tekanan sejumlah saham besar yang terkoreksi cukup dalam. Saham BBRI turun 1,73 persen, BRPT melemah 4,63 persen, dan RISE anjlok 14,80 persen, sehingga menjadi penekan utama indeks hari ini.

Meski IHSG melemah, investor asing masih mencatatkan aksi beli bersih (net buy) dengan nilai Rp307,78 miliar di pasar reguler dan Rp305,08 miliar di seluruh pasar.

Hal tersebut menunjukkan kepercayaan investor global terhadap fundamental pasar saham Indonesia masih cukup terjaga.

Secara sektoral, dari 11 sektor yang tercatat di BEI, 10 sektor mengalami pelemahan, dengan sektor properti menjadi yang paling tertekan, turun 2,62 persen.

Sementara itu, dalam perdaganga hari ini, hanya sektor energi yang mampu bertahan di zona hijau dengan penguatan 3,62 persen, ditopang oleh kenaikan harga minyak dunia dan optimisme terhadap permintaan energi global.

(*)

Pos terkait