Site icon Landbank.co.id

IHSG Diprediksi Tembus Rekor Baru Besok, Ini Faktor Penggeraknya

Ilustrasi chart saham mengalami kenaikan atau hijau./Foto: Istock.

Jakarta, landbank.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menembus rekor barunya pada Selasa, 17 September 2024.

Kepastian itu terlihat usai IHSG berakhir hijau 0,18 persen atau 7.812,13 pada pekan terakhir Jumat, 13 September 2024.

Dengan begitu, sejumlah kabar makro penting menjadi perhatian investor pasar modal selama pekan ini, khususnya kebijakan suku bunga Bank Indonesia dan Federal Reserve, Amerika Serikat.

Secara teknikal riset MNC Sekuritas membaca penguatan indeks masih disertai munculnya volume pembelian, kendati penguatannya tertahan oleh fibo cluster yang berada pada 7.824.

“Apabila pergerakannya mampu menembus kembali area tersebut, diperkirakan target penguatan IHSG berikutnya di 7.858 sekaligus sebagai resistancenya,” tulis riset MNC Sekuritas yang dikutip landbank.co.id Senin, 16 September 2024.

Meski demikian, Investor disarankan untuk tetap waspada. MNC Sekuritas juga menilai penguatan IHSG sudah terbatas, sehingga terbuka peluang mengalami aksi jual.

“Worst case, apabila IHSG terkoreksi dan break 7.736, maka arah koreksi terdekatnya di 7.618-7.654,” terangnya.

Di sisi lain, fundamental pasar saham cukup varitif di tingkat regional Asia sepanjang pekan ini, saat bursa Indonesia libur memperingati Maulid Nabi pada Senin, 16 September 2024.

Dari dalam negeri, investor bersiap menyambut neraca perdagangan periode Agustus 2024 pada Selasa, 17 September 2024, sekaligus keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) pada Rabu, 18 September 2024.

Amerika Serikat bakal merilis angka penjualan ritel untuk mengukur seberapa besar pengaruhnya terhadap level suku bunga saat ini.

Pada pekan depan juga, tepatnya pada Rabu, 18 September 2024. Federal Reserve AS juga bakal menentukan kebijakan suku bunga Fed Funds Rate (FFR) yang diramal akan dipotong 25 bps.

Indikator FedWatch, diakses Senin, 16 September 2024 pukul 08:25 WIB, menunjukkan peluang Fed akan memotong 50 bps kini mencapai 59 persen, menyalip pembacaan pasar terhadap 25 bps yang mencapai 41 persen.

Bank Inggris (BoE) juga bakal mengambil kebijakan suku bunga, sehingga pekan ini cukup vital bagi fluktuasi bursa-bursa Eropa.

(*)

Exit mobile version