Site icon Landbank.co.id

IHSG Diprediksi Melemah Terbatas Rabu, 4 Juni 2025, Sentimen Tarif Baja AS Jadi Pemicu

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah secara terbatas pada perdagangan hari ini, Rabu, 4 Juni 2025./Foto: landbank.co.id.

Jakarta, landbank.co.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan bergerak melemah secara terbatas pada perdagangan hari ini, Rabu, 4 Juni 2025.

Menurut Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, potensi pelemahan IHSG hari ini berada dalam kisaran support 7.020 dan resistance 7.160, meskipun peluang penguatan tetap terbuka secara terbatas.

Ia juga menuturkan, IHSG melemah di tengah tekanan sentimen global yang dipicu oleh kebijakan proteksionisme dari Amerika Serikat.

“Secara teknikal, kami melihat IHSG berpotensi melemah terbatas. Sentimen global dari kebijakan Presiden AS Donald Trump terkait kenaikan tarif baja dan aluminium jadi salah satu pemicu utama,” ujar Nico, dikutip dari Antara, Rabu, 4 Juni 2025.

Untuk diketahii, Presiden AS Donald Trump resmi menandatangani kebijakan kenaikan tarif impor baja dan aluminium dari sebelumnya 25 persen menjadi 50 persen.

Kenaikan tersebut mulai berlaku hari ini, Rabu, 4 Juni 2025 dan ditujukan untuk memperkuat industri baja dan aluminium dalam negeri serta mengurangi risiko keamanan nasional akibat ketergantungan impor.

Kebijakan ini mendorong kenaikan harga komoditas logam di pasar berjangka, sekaligus mengerek harga saham produsen baja dan aluminium di AS. Namun, di sisi lain, hal ini juga memperbesar beban biaya bahan bangunan dan mengancam hubungan dagang internasional.

“Langkah ini menyulitkan negara-negara eksportir baja dan aluminium, serta memperburuk peluang kesepakatan dagang internasional,” tambah Nico.

OECD Turunkan Proyeksi Ekonomi Global, The Fed Diprediksi Tahan Suku Bunga

Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan melambat dari 3,3 persen pada 2024 menjadi 2,9 persen di 2025.

OECD juga memperkirakan bahwa inflasi di AS akan meningkat, membuat The Fed cenderung mempertahankan suku bunga tinggi hingga 2026.

Sementara itu, data inflasi Euro Area turun menjadi 1,9 persen yoy pada Mei 2025, membuka ruang bagi European Central Bank (ECB) untuk memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada Kamis, 5 Juni 2025 mendatang.

Faktor Domestik: Diskon Listrik Dibatalkan, BSU Jadi Alternatif

Dari dalam negeri, sentimen negatif datang dari pembatalan rencana diskon tarif listrik 50 persen oleh pemerintah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan bahwa kebijakan tersebut tidak bisa direalisasikan karena keterlambatan proses penganggaran.

Sebagai gantinya, pemerintah akan menyalurkan program Bantuan Subsidi Upah (BSU) kepada sekitar 17,3 juta pekerja dengan gaji di bawah Rp3,5 juta.

Meski dinilai tidak seefektif diskon listrik dalam mendorong daya beli secara luas, Nico menilai BSU tetap memberi kontribusi positif terhadap konsumsi.

“Kami tetap optimis BSU dapat mendongkrak daya beli meskipun dampaknya tidak seluas diskon listrik,” jelas Nico.

Pasar Global Menguat, Namun IHSG Masih Tekanan

Pada perdagangan Selasa, 3 Juni 2025, bursa saham global mencatat penguatan:

Meski demikian, IHSG justru ditutup melemah 20,25 poin atau 0,95% ke level 7.044,82 pada hari yang sama. Indeks LQ45turun 1,03 poin ke 794,92.

(*)

Exit mobile version