Site icon Landbank.co.id

Hotel dan Restoran Diguyur Investasi Rp39,47 Triliun

Mayoritas hotel dan restoran yang mendapat kucuran investasi adalah besutan PMDN, yakni 30.441 proyek, sedangkan PMA sebanyak 16.699 proyek/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Laju penanaman modal dalam negeri (PMDN) maupun penanaman modal asing (PMA) di sektor hotel dan restoran terus melenggang pada 2024.

Mengutip data Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal, tahun 2024, dana yang dibenamkan di sektor hotel dan restoran menyentuh Rp39,47 triliun.

Data itu juga memerlihatkan bahwa aliran investasi di sektor hotel dan restoran mayoritas masih berasal dari PMDN, yakni sekitar Rp24,13 triliun.

Aliran dana dari PMA bertengger di level Rp15,33 triliun pada 2024.

Baca juga: Begini Kata Ekonom Usai Danantara Diresmikan

Masih mengutip data Kementerian Investasi/BKPM, investasi sektor hotel dan restoran tahun 2024 tersebar di dalam 47.140 proyek.

Mayoritas proyek yang mendapat kucuran investasi adalah besutan PMDN, yakni 30.441 proyek, sedangkan PMA sebanyak 16.699 proyek.

 

Dukungan Pemerintah

Sementara itu, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengharapkan pemerintah menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu prioritas untuk mendorong pertumbuhan perekonomian bangsa di masa depan.

Baca juga: Kuartal Pertama, Bisnis Hotel Cenderung Melambat

“Kita harus bisa, kita harus menunjukkan kepada masyarakat, kepada bangsa ini bahwa pariwisata adalah prioritas,” kata Ketua Umum PHRI Hariyadi B. Sukamdani dalam pembukaan Musyawarah Nasional (Munas) XVIII PHRI, Selasa, 11 Februari 2025.

Hariyadi mengatakan, tiap adanya dukungan dari pemerintah sangat berarti untuk memajukan sektor pariwisata, terutama dalam rangka bersaing dengan negara lainnya seperti Thailand, Vietnam dan Malaysia.

“Terlebih saat ini geopolitik dunia sedang tidak dalam kondisi yang baik-baik saja,” dikutip dari Antara.

Ia mencontohkan dengan terpilihnya Presiden AS Donald Trump yang mulai memperketat sejumlah kebijakan membuat banyak pihak menjadi takut.

Di Indonesia sendiri, katanya, negara sedang mengalami kekhawatiran soal Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) yang mendapat banyak tekanan dari berbagai sisi.

Baca juga: Eastparc Hotel Raih Pendapatan Rp102,92 Miliar

 

 

(*)

Exit mobile version