Jakarta, landbank.co.id– Harvest City, proyek kota terpadu di kawasan timur Jakarta mengincar pertumbuhan penjualan sebesar 30 persen pada 2025.
“Target kami tahun ini sekitar 500 unit, naik 30 persen dibandingkan dengan tahun 2024,” tutur Rymond Santoso, head of Sales & Promotion Harvest City menjawab pertanyaan landbank.co.id di Legenda Wisata, Bogor, Kamis, 8 Mei 2025.
Optimisme itu salah satunya juga seiring dengan hadirnya insentif dari pemerintah, yakni Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP).
Ketentuan insentif itu tertuang di dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No 13 Tahun 2025 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Penyerahan Rumah Tapak dan Satuan Rumah Susun Yang Ditanggung Pemerintah Tahun Anggaran 2025 (PMK No 13 tahun 2025).
Insentif PPN DTP diberikan 100 persen untuk harga jual sampai dengan Rp2 miliar dengan serah terima dalam rentang 1 Januari 2025 sampai dengan 30 Juni 2025.
Lalu, untuk serah terima rentang 1 Juli 2025 sampai dengan 31 Desember 2025, insentif PPN DTP sebesar 50 persen harga jual sampai dengan Rp2 miliar.
“Lebih dari 80 persen penjualan kami memanfaatkan PPN DTP baik yang free 100 persen maupun free 50 persen. Insentif PPN DTP mampu meningkatkan penjualan kami berkisar 20-30 persen,” kata Rymond.
Dia menerangkan, pihaknya menyediakan rumah tapak yang dibanderol berkisar Rp500-700 juta per unit.
“Semula, yang dominan diserap pasar adalah harga Rp500 juta, namun kini sudah sedikit berubah. Komposisi sekarang sebesar 65 persen rumah harga Rp500 juta dan 35 persen rumah harga Rp700 juta,” ujar Rymond.
Dia menambahkan, Harvest City juga menghadirkan hunian dengan harga direntang Rp900 juta hingga Rp1,2 miliar.
“Selain itu, kami juga punya rumah toko atau ruko yang harganya Rp700 juta sampai Rp900 jutaan,” katanya.
Harvest City yang memiliki luas sekitar 1.350 hektare (ha) merupakan salah satu proyek besutan PT Suryamas Dutamakmur Tbk (SMDM).
Dua proyek lainnya adalah Rancamaya Golf Estate dan Royal Tajur. Keduanya terletak di Bogor, Jawa Barat.
Suryamas Dutamakmur diakuisisi oleh PT Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) dari pemegang saham mayoritas Top Global Limited sebesar 91,99 persen pada Oktober 2024.
Perseroan sudah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) pada November 2024 untuk perubahan struktur kepemilikan saham dan perubahan struktur pengurus di SMDM.
Saat ini, saham Perseroan dimiliki oleh BSDE sebanyak 98,97 persen setelah dilakukan Tender Offer terhadap saham SMDM.
“Pengembangan akan sangat banyak setelah masuknya Bumi Serpong Damai. Infrastruktur akan ada perubahan dan fasilitas akan bertambah. Kami juga mengundang para tenant menengah dan besar untuk meramaikan Harvest City,” jelas Rymond.
Saat ini, Harvest City yang memiliki 35 klaster tersebut telah dihuni oleh sekitar 5.000 kepala keluarga (KK).
Tahun 2025, manajemen SMDM mengaku akan melanjutkan pemasaran cluster Ridge Crystal, Sweet Hortensia, Sakura Indica, Ruko Hana, dan Ruko Savoy.
Selain itu, Suryamas Dutamakmur juga akan menambah fasilitas baru yaitu Starbucks dan apotek.
Terpisah, manajemen PT Bumi Serpong Damai Tbk memproyeksikan prapenjualan Perseroan pada 2025 turut disumbang oleh tiga proyek PT Suryamas Dutamakmur Tbk.
“BSDE mengharapkan tambahan kontribusi prapenjualan dari tiga proyek SMDM, yaitu Rancamaya, Royal Tajur dan Harvest City, yang diproyeksikan berkontribusi sekitar 3 persen terhadap total target prapenjualan,” jelas manajemen BSDE, belum lama ini.
(*)