Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia melanjutkan penguatannya pada perdagangan sesi Amerika Utara, dengan spot emas (XAU/USD) mencatat kenaikan 0,20% ke level US$3.381 per troy ounce.
Penguatan ini dipicu sentimen pasar yang semakin yakin The Federal Reserve (The Fed) akan segera memangkas suku bunga acuan.
Revisi data Nonfarm Payrolls (NFP) periode Mei-Juni yang menunjukkan angka ketenagakerjaan AS lebih lemah dari perkiraan menjadi katalis utama penguatan logam mulia ini.
Sentimen semakin menguat dengan isu penunjukan Gubernur The Fed baru oleh Presiden Donald Trump yang diyakini akan membawa kebijakan moneter lebih akomodatif.
Andy Nugraha, analis dari Dupoin Futures Indonesia, menyoroti sinyal bullish yang masih hidup pada grafik XAU/USD dan mencatat bahwa pola candlestick harian diiringi Moving Average jangka pendek yang terus menanjak menunjukkan tren kenaikan masih berpeluang berlanjut.
“Moving Average jangka pendek terus menanjak, mengindikasikan potensi kenaikan berlanjut. Resistance utama berada di $3.389, sementara support kunci di $3.353,” ujarnya.
Ia menyampaikan, support di sekitar $3.353 menjadi area kunci yang harus dipertahankan agar momentum positif tidak tergerus.
“Jika harga tembus $3.389, peluang kenaikan lebih tinggi terbuka,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menghimbau, mengacu pada berbagai indikator makro dan teknikal tersebut, Andy Nugraha menekankan pentingnya manajemen risiko yang disiplin.
“Trader perlu waspada terhadap volatilitas. Manajemen risiko disiplin sangat penting dalam kondisi saat ini, disarankan memantau rentang pergerakan $3.353 – $3.389 sebagai acuan utama hari ini,” terangnya.
“Penembusan di luar level tersebut akan menjadi sinyal kuat bagi kelanjutan tren jangka pendek XAU/USD,” pungkasnya.