Harga Emas Lesu di Awal Pekan, Tekanan Jual Ancam Tembus Level US$3.325

Harga emas dunia (XAU/USD) memulai pekan ini dengan pergerakan lesu di tengah memudarnya minat lindung nilai./Foto: Capture Trading View.

Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) memulai pekan ini dengan pergerakan lesu di tengah memudarnya minat lindung nilai.

Pada perdagangan Senin, 11 Agustus 2025, optimisme global atas kemajuan diplomasi Rusia–Ukraina dan reli bursa saham lintas kawasan membuat aliran dana bergeser ke aset berisiko, menekan kinerja logam mulia, termasuk kepada harga emas.

Bacaan Lainnya

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan sinyal teknikal menunjukkan kecenderungan pelemahan harga emas semakin kuat.

Kombinasi formasi candlestick dan pergerakan Moving Average mengonfirmasi bias bearish yang dominan. Ia memproyeksikan target penurunan terdekat berada di level $3.325, sementara potensi kenaikan intraday kemungkinan tertahan di sekitar $3.365.

Baca juga: Harga Emas Bertahan, Pasar Tunggu Data Inflasi AS di Tengah Sentimen Tarif Impor

“Tanpa dukungan katalis fundamental yang kuat, setiap kenaikan harga emas cenderung hanya bersifat teknikal untuk mengatur ulang posisi, bukan indikasi perubahan tren,” ujarnya.

Secara makro, Indeks Dolar AS (DXY) bertahan di atas 98, terakhir di kisaran 98,60, menunjukkan greenback masih solid. Di pasar obligasi, imbal hasil tenor 10 tahun berada di 4,262% dan tenor 30 tahun melemah tipis ke 4,825%, menahan penurunan biaya peluang memegang emas.

Sementara itu, sentimen risiko global ikut menekan permintaan safe-haven. Bursa saham Asia, Eropa, hingga India bergerak positif terdorong harapan diplomasi dan laporan kinerja perusahaan yang kuat.

Meski begitu, ketidakpastian perdagangan tetap ada, terutama pasca kenaikan tarif timbal balik AS per 7 Agustus yang menjadi level tertinggi sejak 1934.

Baca juga: Harga Emas Terus Naik, Tapi Momentum Melemah: Waspadai Level Support US$3.240

Pasar kini menunggu konfirmasi resmi terkait pengecualian tarif pada emas batangan asal Swiss. Hingga kejelasan turun, rantai pasok bullion tetap diawasi ketat pelaku pasar.

Secara teknis, level $3.400 menjadi batas psikologis yang sulit ditembus. Penutupan di bawah $3.350, apalagi $3.325, akan menguatkan dominasi seller.

Andy menegaskan pendekatan sell-on-rally di zona resistensi terdekat masih menjadi strategi rasional hingga ada kejutan positif dari data inflasi AS atau perubahan signifikan pada imbal hasil dan dolar AS.

(*)

Pos terkait