Site icon Landbank.co.id

Harga Emas Hari Ini, Pantau Level Support

Harga emas XAU/USD kembali tertekan untuk keempat kalinya berturut-turut, melemah lebih dari 0,60 persen pada pembukaan perdagangan hari ini/foto: capture dupoin

Jakarta, landbank.co.id– Harga emas (XAU/USD) kembali tertekan untuk keempat kalinya berturut-turut, melemah lebih dari 0,60 persen pada pembukaan perdagangan hari ini, Selasa, 29 Juli 2025.

Pelemahan harga emas itu terjadi setelah Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) menyepakati pemangkasan tarif impor UE dari 30 persen menjadi 15 persen.

Kesepakatan tersebut menambah kekuatan Dolar Amerika Serikat (AS) sehingga menurunkan minat terhadap XAU/USD, termasuk berimbas kepada harga emas.

Menurut Andy Nugraha, analis Dupoin Futures Indonesia, harga emas berada di level US$3.312 per troy ounce, turun dari titik tertinggi intraday di US$3.345.

Baca juga: Harga Emas Pegadaian Turun Dua Hari Beruntun, UBS dan Galeri24 Kompak Terkoreksi

Andy juga menjelaskan bahwa rangkaian pola candlestick dipadu dengan sinyal dari Moving Average mengonfirmasi bahwa tekanan jual masih memimpin pasar.

“Tren bearish pada XAU/USD terlihat semakin terjal,” ujarnya dikutip Selasa, 29 Juli 2025.

Dia menambahkan, jika sentimen pelemahan terus berlanjut, harga berisiko menyentuh level psikologis US$3.300.

Sebaliknya, jika support ini mampu menahan arus jual, potensi rebound akan mengarah ke area US$3.344.

Baca juga: Harga Emas Menjelang Tenggat Tarif AS–UE, Cek Level Support

Sentimen pasar sempat mereda pada Selasa lalu ketika kabar kesepakatan dagang AS–UE meredam kekhawatiran eskalasi perang tarif.

Indeks Dolar AS (DXY) menguat hampir 1 persen ke posisi 98,64, meningkatkan daya tarik dolar dan membayangi prospek emas sebagai aset lindung nilai.

Hal ini tercermin pada XAU/USD yang sempat bertengger di kisaran US$3.320-an sebelum akhirnya melanjutkan penurunan.

Di pasar obligasi, imbal hasil tenor 10 tahun AS naik 2,5 basis poin menjadi 4,41 persen, sementara imbal hasil riil meningkat mendekati tiga basis poin ke 1,974 persen.

Kenaikan imbal hasil ini meningkatkan biaya peluang memegang logam mulia, sehingga menambah tekanan jual.

Meskipun AS telah meraih kemajuan dalam negosiasi dengan sejumlah mitra dagang, kurangnya terobosan dengan Kanada dan Meksiko turut menahan laju pemulihan harga emas.

Para pelaku pasar kini menantikan keputusan suku bunga The Fed pada 30 Juli mendatang.

Berdasarkan CME FedWatch, peluang The Fed mempertahankan tingkat suku bunga berada di level 96 persen, sedangkan kemungkinan pemotongan hanya 4 persen.

Keputusan ini, bersama konferensi pers Ketua The Fed Jerome Powell, diyakini akan menjadi katalis utama pergerakan harga emas XAU/USD selanjutnya.

Baca juga: Harga Emas Berpeluang Menguji Level Resistance Ini

Selain itu, rangkaian data makro AS pekan depan—mulai dari laporan GDP, data ketenagakerjaan, survei PMI Manufaktur ISM, hingga Indeks Harga PCE Inti—akan menjadi sorotan untuk menilai kekuatan ekonomi dan arah kebijakan moneter.

Andy Nugraha merekomendasikan agar trader menjaga posisi dengan ketat dan memantau rentang US$3.300–3.344 sebagai acuan utama.

“Pergerakan harga di luar level tersebut akan menentukan tren jangka pendek XAU/USD,” tutur Andy dalam keterangan tertulis hari ini.

 

(*)

Exit mobile version