Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia kembali melanjutkan tren pelemahannya dan kini resmi meninggalkan level psikologis US$4.000 per troy ons.
Pelemahan emas XAU/USD ini terjadi di tengah penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang menekan permintaan terhadap aset safe haven.
Berdasarkan pantauan landbank.co.id dari data perdagangan pasar Asia pada Rabu (5/11/2025) pukul 09.31 WIB, harga emas anjlok 1,70% ke level US$3.940,78 per troy ons.
Dengan begitu, emas kini memperpanjang tren negatif emas selama tiga hari berturut-turut, dengan total koreksi mencapai 2,2% sejak awal pekan.
Koreksi tajam tersebut membuat logam mulia kembali tertekan di bawah level psikologis penting US$4.000, yang sebelumnya menjadi titik pertahanan utama bagi investor.
Pelemahan harga emas kali ini terutama disebabkan oleh penguatan dolar AS, yang mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terakhir.
Penguatan ini membuat harga emas menjadi lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya, sehingga mengurangi minat beli investor terhadap logam mulia tersebut.
Selain itu, pelaku pasar juga masih menunggu sinyal kebijakan moneter lanjutan dari Federal Reserve (The Fed). Pernyataan terbaru sejumlah pejabat The Fed yang cenderung berhati-hati dinilai sebagai faktor yang memperkuat ekspektasi bahwa pemangkasan suku bunga mungkin tidak segera dilakukan dalam waktu dekat.
Sebelumnya, harga emas sempat menyentuh rekor tertinggi di atas US$4.300 per troy ons pada Oktober lalu, didorong oleh ekspektasi pelonggaran moneter AS.
Dengan tren pelemahan saat ini, pelaku pasar memperkirakan harga emas berpotensi menguji level support di kisaran US$3.920–US$3.900 jika tekanan dolar terus berlanjut.
(*)





