Site icon Landbank.co.id

Harga Emas Dunia Bergerak Bullish, Target US$4.000 Makin Dekat

Harga emas dunia kembali menorehkan rekor tertinggi baru di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik global./Foto: Istockphoto.

Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia kembali menorehkan rekor tertinggi baru di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan politik global.

Pada awal pekan ini, Senin, 6 Oktober 2025, logam mulia jenis spot gold (XAU/USD) menembus level psikologis US$3.900 per troy ons dan sempat diperdagangkan di kisaran US$3.957, menjadi level tertinggi sepanjang sejarah perdagangan modern.

Kenaikan signifikan ini mencerminkan kuatnya permintaan terhadap emas sebagai aset aman (safe haven) di tengah krisis politik dan ekonomi yang melanda sejumlah kawasan dunia.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha, menjelaskan bahwa lonjakan harga emas kali ini merupakan dampak langsung dari kombinasi berbagai faktor global.

“Dari shutdown pemerintahan Amerika Serikat (AS), ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed), hingga instabilitas politik di Eropa dan Asia menjadi pemicu utama kenaikan harga emas pekan ini,” tutur Andy dalam keterangan resminya yang diterima landbank.co.id, Selasa, 7 Oktober 2025.

Menurutnya, shutdown pemerintah federal AS yang telah memasuki hari keenam menjadi kekhawatiran utama pelaku pasar. Negosiasi anggaran yang belum menemui kesepakatan membuat sejumlah data ekonomi penting, termasuk laporan ketenagakerjaan, tertunda publikasinya.

“Situasi ini menimbulkan kekhawatiran pasar dan mendorong investor beralih ke emas sebagai aset lindung nilai (safe haven),” ujar Andy.

Secara teknikal, Andy menilai reli emas masih berpotensi berlanjut.

“Indikator candlestick dan Moving Average menunjukkan tren naik yang kuat. Selama tekanan beli terjaga, emas berpeluang besar menembus level US$4.000,” ungkapnya.

Meski begitu, Andy juga memberi catatan bahwa potensi koreksi wajar tetap ada.

“Jika momentum melemah, area support terdekat berada di kisaran US$3.926 per troy ons,” tambahnya.

Melihat dinamika pasar terkini, prospek jangka pendek emas tetap positif. Selama harga mampu bertahan di atas US$3.926, peluang menembus US$4.000 per troy ons dinilai semakin besar.

“Investor sebaiknya tetap waspada terhadap volatilitas pasar, namun arah tren masih jelas condong ke bullish,” tutup Andy.

(*)

Exit mobile version