Harga Emas Bertahan Dekat Rekor Tertinggi, Trader Waspadai Sentimen Pasar Sepekan

Sepanjang perdagangan pekan lalu, logam mulia sempat stagnan di kisaran US$3.586, mencerminkan kuatnya sentimen pasar yang dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada September mendatang./Foto: Trading View.

Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) masih bertahan mendekati rekor tertinggi sepanjang masa di level US$3.600 per troy ounce.

Sepanjang perdagangan pekan lalu, logam mulia sempat stagnan di kisaran US$3.586, mencerminkan kuatnya sentimen pasar yang dipengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) pada September mendatang.

Bacaan Lainnya

Analis Dupoin, Lukman Haqeem, menilai momentum ini akan menjadi perhatian utama para trader emas dalam sepekan ke depan.

Ia menyebut, pergerakan emas saat ini tak lepas dari data tenaga kerja Amerika Serikat yang melemah. Kondisi tersebut memperbesar peluang The Fed menurunkan suku bunga.

“Kita lihat dalam perdagangan minggu lalu, harga emas mampu bertahan di dekat level tertinggi sepanjang masa yakni US$3.600 per ounce. Tentunya kenaikan itu dipicu ekspektasi kuat bahwa setelah data-data lapangan pekerjaan, The Fed berpeluang memangkas suku bunga bulan September ini,” ujar Lukman dikutip dari via siaran langsung Dupoin pada Senin, 8 September 2025.

Pasar kini menunggu rilis data inflasi Amerika Serikat yang dijadwalkan keluar pekan ini. Data tersebut dinilai sangat penting karena bisa menentukan seberapa besar langkah pemangkasan suku bunga The Fed.

“Ini merupakan salah satu data signifikan yang hasilnya bisa menentukan besaran pemangkasan suku bunga,” jelas Lukman.

Secara tahunan, harga emas dunia sudah naik sekitar 37% sepanjang 2025, melanjutkan lonjakan sebesar 27% pada 2024.

Menurut Lukman, selain faktor The Fed, kebijakan moneter longgar Bank Sentral China juga menjadi katalis utama penguatan harga emas.

“Dukungan positif bagi harga emas tahun ini datang dari langkah bank sentral China dan ketidakpastian geopolitik ekonomi global,” tambahnya.

Outlook Emas Pekan Ini

Dengan posisi harga yang sudah mendekati level tertinggi sepanjang sejarah, trader disarankan mencermati dua hal utama:

  1. Rilis data inflasi AS pekan ini.
  2. Sikap terbaru The Fed terkait arah kebijakan suku bunga September.

“Jika inflasi AS menunjukkan perlambatan signifikan, peluang emas untuk menembus rekor baru di atas US$3.600 semakin terbuka lebar,” terang Lukman Haqeem.

(*)

Pos terkait