Sementara itu, pasar obligasi turut memberikan sinyal yang mendukung penguatan emas. Imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat bertenor 10 tahun tercatat turun lebih dari lima basis poin menjadi 4,33 persen, sedangkan imbal hasil riil turun ke level 1,93 persen.
Kondisi ini berdampak negatif pada nilai tukar Dolar AS secara keseluruhan, dengan indeks Dolar (DXY) melemah 0,44 persen ke posisi 97,43.
Pelemahan ini semakin meningkatkan daya tarik emas sebagai alternatif investasi.
Walaupun latar belakang fundamental saat ini mendukung tren bullish pada emas, Andy Nugraha mengingatkan bahwa potensi pembalikan arah tetap terbuka, terutama jika terjadi perubahan mendadak pada sentimen pasar atau muncul kabar positif terkait perkembangan perdagangan global.
Baca juga: Simak Level Support dan Resistance Harga Emas Hari Ini
Oleh karena itu, meskipun prospek jangka pendek XAU/USD masih menunjukkan kecenderungan menguat, pelaku pasar disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi lonjakan volatilitas.
Level US$3.436 kini menjadi fokus penting dalam menentukan apakah tren naik akan berlanjut dalam waktu dekat.
(*)