Jakarta, landbank.co.id– PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) telah merealisasikan dana hasil penawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO) Rp155,00 miliar per 30 Juni 2025.
Menurut Dwi Febri Astuti, direktur utama PT Intra Golflink Resorts Tbk, emiten berkode saham GOLF ini mengantongi dana dari penawaran umum saham perdana senilai Rp371,27 miliar.
Rencananya, jelas dia, PT Intra Golflink Resorts Tbk memanfaatkan dana hasil IPO 28 Juni 2025 itu untuk belanja modal Rp305,15 miliar dan modal kerja Rp66,12 miliar.
Realisasi penggunaan dana IPO untuk belanja modal telah mencapai sebesar Rp106,98 miliar, sedangkan untuk modal kerja senilai Rp48,02 miliar.
“Sisa dana hasil penawaran umum per 30 Juni 2025 sebesar Rp216,26 miliar,” jelas Dwi Febri Astuti dalam keterangan tertulis, Kamis, 10 Juli 2025.
Mengutip keterangan GOLF, realisasi penggunaan dana IPO hingga 30 Juni 2025 mencakup Rp106,98 miliar untuk belanja modal PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG).
Baca juga: GOLF Bagi Dividen Tunai, Ini Jadwalnya
Lalu, untuk biaya operasional (operational expenditure/opex) NKG sebesar Rp126,80 miliar.
Selain itu, modal kerja PT Sentul Golf Utama (SGU) Rp16,50 miliar dan modal kerja Perseroan sebesar Rp11,70 miliar.
Pendapatan Meningkat
Sementara itu, sepanjang kuartal pertama 2025, GOLF membukukan pendapatan Rp197,99 miliar atau naik sekitar 11 persen bila disandingkan dengan periode sama 2024 yang sebesar Rp177,58 miliar.
Pemasukan terbesar Perseroan pada tiga bulan pertama 2025 datang dari lini usaha Golf, yakni Rp93,04 miliar atau setara dengan sekitar 47 persen dari total pendapatan.
Baca juga: GOLF Beli Lahan di Bangka Belitung Rp20,07 Miliar
Kontributor kedua terbesar berasal dari lini real estat yang membukukan Rp67,85 miliar atau menyumbang sekitar 34 persen.
Lalu, lini restoran yang menyumbang Rp27,21 miliar (14 persen) dan usaha lain-lain Rp9,88 miliar (5 persen).
Peningkatan pendapatan ikut memengaruhi raihan laba bersih GOLF pada triwulan pertama 2025. Per akhir Maret 2025, laba bersih GOLF senilai Rp67,57 miliar.
Bila dibandingkan dengan torehan periode sama 2024, angka itu naik sekitar 12 persen mengingat laba bersih GOLF per akhir 2024 sebesar Rp60,17 miliar.
Sementara itu, jumlah aset GOLF per akhir Maret 2025 tercatat sebesar Rp8,63 triliun, sedangkan per akhir Desember 2024 senilai Rp7,76 triliun.
Liabilitas GOLF juga meningkat, yakni dari Rp182,79 miliar pada akhir 2024 menjadi Rp656,71 miliar pada kuartal pertama 2025.
Di sisi ekuitas juga membukukan peningkatan. Per akhir Maret 2025, ekuitas GOLF sebesar Rp7,98 triliun, sedangkan akhir 2024 masih di posisi Rp7,58 triliun.
Hingga akhir 2024, Perseroan memiliki dua aktivitas usaha utama, yakni Pengelolaan Lapangan Golf dan Pengembangan Properti.
Baca juga: Bisnis Real Estat GOLF Menggeliat
Usaha itu dijalankan oleh dua entitas anak, yaitu PT Sentul Golf Utama dan PT New Kuta Golf and Ocean View, serta satu entitas asosiasi, yaitu PT Belitung Golf and Resorts. Ketiganya dimiliki Perseroan secara langsung.
Di sisi lain, GOLF akan membagikan dividen tunai Rp13,51 miliar pada Juli 2025. Dividen setara Rp0,7 per saham itu diambil dari laba bersih tahun 2024.
“Jumlah dividen tunai yang akan dibagikan dari laba bersih tahun buku 2024 adalah sebesar Rp13,51 miliar,” urai Dwi.
Dividen tunai itu setara dengan 20 persen dari total laba bersih GOLF tahun 2024 yang sebesar Rp67,57 miliar.
Per akhir Maret 2025, pemegang saham GOLF mencakup PT Bali Pecatu Graha sebesar 88,49 persen, PT Mandalapratama Permai 1,50 persen, dan masyarakat 10,01 persen.
(*)