Jakarta, landbank.co.id– Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Kemenekraf/Bekraf) menaruh perhatian kepada para pengembang gim lokal.
Hal itu mencuat seiring dengan Kemenekraf/Bekraf menerima kunjungan dari AGATE Indonesia (Asosiasi Gim Animasi Teknologi dan Edukasi Indonesia) di Menara Merdeka, Jakarta, pada Rabu, 5 Maret 2025.
Salah satu perhatian yang diberikan Kemenekraf/Bekraf adalah terkait mempersiapkan dukungan regulasi yang membuka kesempatan gim lokal kian berkembang.
“Kami akan dorong revisi Peraturan Presiden untuk mendukung industri gim nasional. Kemenekraf/Bekraf berkomitmen untuk menyiapkan regulasi yang lebih jelas, termasuk terkait aspek finansial dan ekosistem industri gim di Indonesia,” Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf), Teuku Riefky Harsya dikutip Kamis, 6 Maret 2025.
Wakil Menteri Ekonomi Kreatif/Wakil Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Wamenekraf/Wakabekraf), Irene Umar, menambahkan bahwa langkah awal yang perlu dilakukan adalah pengumpulan data dari berbagai sumber guna menyusun kebijakan yang lebih efektif.
Dia menyoroti pentingnya pemetaan industri gim nasional, termasuk klasifikasi usaha dalam Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI), untuk meningkatkan pengakuan sektor ini sebagai bagian penting dari ekonomi nasional.
Baca juga: Heli Expo Asia 2025 Promosikan Indonesia Sebagai Pusat Inovasi
“Pengembang gim di Indonesia masih menghadapi tantangan besar, salah satunya adalah rendahnya jumlah tenaga ahli untuk bidang ini,” ujar Wamenekraf Irene.
Selain itu, tambah dia, kesadaran masyarakat terhadap keberadaan gim lokal juga masih rendah.
“Oleh karena itu, kami akan terus mendorong penyusunan white paper untuk mendukung industri gim nasional,” paparnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kemenekraf/Bekraf juga tengah bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengadakan berbagai program yang melibatkan pengembang gim lokal.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap produk gim karya anak bangsa.
Baca juga: Wamenekraf Irene Umar Terima Kunjungan PERSUSI Bahas Perlindungan Bagi Pengisi Suara di Indonesia
Shieny Aprilia, Co-founder & CEO Agate, menyampaikan apresiasi atas keterbukaan Kemenekraf/Bekraf dalam mendukung industri gim nasional.
“Kami senang bisa berdiskusi langsung dengan Pak Menteri Riefky dan jajaran Kemenekraf/Bekraf. Mereka sangat tertarik dan serius menjadikan industri gim sebagai salah satu prioritas ekonomi kreatif. Kami berharap pemerintah terus menghadirkan kebijakan yang dapat membantu industri ini berkembang lebih pesat,” ujar Shieny.
Lebih lanjut, Shieny menyoroti tantangan utama yang dihadapi industri gim lokal, terutama keterbatasan modal bagi para pengembang.
Dia menegaskan bahwa perusahaan gim lokal masih sulit berkembang karena minim pendanaan.
“Kami berharap pemerintah dapat menyediakan lebih banyak opsi pendanaan dan insentif bagi industri gim nasional,” tuturnya.
Selain itu, tambah Shieny, investasi asing di industri gim lokal juga masih sangat kecil, meskipun pasar di Indonesia cukup besar.
“Kami ingin dorong adanya inisiatif untuk menarik lebih banyak investasi langsung dari luar negeri agar industri gim Indonesia dapat bersaing di kancah global,” kata dia.
(*)