Giliran Colliers Angkat Suara Soal Apartemen Jakarta

Colliers Indonesia menyebutkan bahwa pasar apartemen di Jakarta selama Januari-Maret 2025 masih didukung oleh insentif PPN DTP/foto: landbank.co.id

Jakarta, landbank.co.id– Konsultan properti, Colliers Indonesia menilai bahwa selama kuartal pertama tahun 2025 pasar perkantoran dan apartemen di Jakarta terus mengalami koreksi akibat kondisi ekonomi yang kurang stabil saat ini.

Maraknya pemberitaan tentang perang tarif yang sedang berlangsung, banyak pihak bertanya-tanya apakah situasi ini turut memberikan dampak terhadap sektor properti, termasuk apartemen di Jakarta.

Bacaan Lainnya

Menurut Ferry Salanto, head of Research Colliers Indonesia, perang dagang tidak memberikan dampak langsung terhadap sektor properti.

“Yang dikhawatirkan dari perang dagang ini adalah perlambatan ekonomi di Indonesia. Selama ini, Indonesia memang menggenjot ekspor ke negara lain, namun secara historis, kebanyakan komoditi atau barang-barang yang diekspor belum menjadi barang jadi, sehingga nilainya pun tidak terlalu tinggi,” kata Ferry dikutip Kamis, 24 April 2025.

Baca juga: Tiga Kawasan Paling Banyak Diguyur Apartemen Baru

Dia menambahkan, berkurangnya ekspor akan menyebabkan beban bagi negara.

“Jika pemasukan negara berkurang, hal ini akan mempengaruhi ekonomi kita. Dengan kondisi ekonomi yang menurun, sektor properti Indonesia juga akan terkena dampaknya,” jelasnya.

Colliers Indonesia menyebutkan bahwa pasar apartemen di Jakarta selama Januari-Maret masih didukung oleh insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP), pembebasan PPN 100 persen untuk paruh pertama tahun ini dan 50 persen pada semester kedua 2025.

Namun, kinerja penjualan tidak mengalami perubahan, karena efek insentif di sektor apartemen tidak terlalu berpengaruh pada penjulaan dibandingkan terhadap pasar rumah tapak. Colliers memperkirakan dinamika ini akan berlanjut sepanjang tahun 2025.

Baca juga: Apartemen Mewah dan Rumah Mewah Kena PPN 12 Persen

Para pengembang juga berfokus pada penyelesaian proyek yang ada dan fokus untuk menghabiskan sisa stok lama daripada meluncurkan proyek baru.

Dengan fokus pada penyelesaian proyek, selama kuartal pertama 2025 ada ada dua pengembangan di Jakarta Selatan yang memulai proses serah terima.

Pos terkait