Jakarta, landbank.co.id– Enam emiten bank yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) merajai penyaluran kredit pemilikan rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP) Januari hingga awal Oktober 2025.
Mengutip data Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) keenam emiten bank itu menyalurkan KPR FLPP senilai Rp23,15 triliun.
Penyaluran KPR FLPP emiten bank itu setara dengan untuk membiayai pemilikan 186.447 rumah subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Keenam emiten bank itu adalah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI), dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI).
Selain itu, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).
Penyaluran KPR FLPP keenam emiten bank itu setara dengan 93,80 persen dari total rumah subsidi secara nasional yang mencapai 198.766 unit.
Baca juga: BRI Diajak Perkuat Perumahan Rakyat
Dari sisi nilai, kontribusi keenam bank itu sebesar 93,86 persen dari total KPR FLPP nasional yang menyentuh Rp24,66 triliun. (daftar lengkap di halaman 2)
Mengutip data BP Tapera yang dilihat 13 Oktober 2025, BTN masih menjadi pemimpin penyaluran dengan porsi sebesar 70,09 persen dari total unit yang diguyur KPR FLPP.
Torehan anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) yang mengusung kode saham BBTN itu mencakup skema konvensional dan syariah.
Tahun 2025, BTN yang mengusung kode saham BBTN itu mengantongi kuota FLPP sebesar 220 ribu unit. Menurut Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu, pihaknya optimistis mampu merealisasikan kuota yang diberikan pemerintah itu.
Angka tersebut, kata Nixon menunjukkan peran BTN yang tidak dapat diremehkan dalam pemenuhan kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama bagi MBR.
Dia menegaskan, BTN memiliki mandat dari pemerintah dengan tujuan yang mulia yaitu menyalurkan rumah layak huni bagi jutaan keluarga Indonesia.
Baca juga: Bank BJB Optimistis Biayai 10 Ribu Rumah Subsidi
“Dengan adanya program KPR Subsidi pemerintah, banyak keluarga berpenghasilan rendah yang terbantu untuk dapat memiliki rumah impian dan masa depan yang lebih baik,” kata Nixon dalam siaran pers, baru-baru ini.
Di posisi kedua adalah BRI. Emiten berkode saham BBRI ini menyumbang sekitar 10,64 persen terhadap total rumah subsidi yang dibiayai KPR FLPP.
Lalu, kontributor ketiga terbesar adalah BNI yang di BEI mengusung kode saham BBNI.
Sepanjang Januari hingga awal Oktober 2025, BNI telah menyalurkan KPR FLPP sebanyak 8.894 rumah subsidi bagi MBR atau setara 4,47 persen dari total nasional.
Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan pernah mengatakan, tahun 2025, pihaknya memeroleh kuota KPR FLPP sebanyak 25.000 unit dari total kuota nasional.
Angka itu, jelas dia, menegaskan tingginya kepercayaan pemerintah kepada BNI dalam menjalankan program.
“Dengan kuota 25.000 unit, BNI siap mendukung percepatan penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Ini adalah bentuk nyata dari komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat,” tutur Putrama dilansir laman BNI, baru-baru ini.
Baca juga: Dapat Kuota KPR FLPP 25 Ribu Unit, Dirut BNI Bilang Begini
Masih mengutip laman tersebut dengan dukungan terhadap program Pemerintah ini, BNI tidak hanya menunjukkan kapasitasnya dalam menyalurkan pembiayaan, tetapi juga mempertegas perannya sebagai agen pembangunan nasional, yang berkomitmen menyediakan solusi keuangan inklusif dan berkelanjutan untuk seluruh lapisan masyarakat.
Penyaluran KPR FLPP Enam Emiten Properti
(Januari hingga awal Oktober 2025)
- Bank Tabungan Negara 139.326 unit
- Bank Rakyat Indonesia 21.157 unit
- Bank Negara Indonesia 8.894 unit
- Bank Mandiri 8.541 unit
- BPD Jawa Barat Banten 5.422 unit
- Bank Syariah Indonesia 3.107 unit
(*)