Jakarta, landbank.co.id – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan perayaan malam Tahun Baru 2026 tetap digelar, namun dengan konsep yang lebih sederhana dan penuh empati.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo menegaskan tidak akan ada pesta kembang api pada malam pergantian tahun mendatang, sebagai bentuk kepekaan terhadap kondisi nasional, khususnya bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Pramono menyampaikan, atraksi kembang api dinilai tidak lagi relevan untuk digelar dalam situasi saat ini.
Sebagai gantinya, Pemprov DKI Jakarta akan menyiapkan pertunjukan berbasis teknologi yang lebih sederhana.
“Saya segera memutuskan kembang api menurut saya juga enggak perlu ada. Jadi pakai atraksi drone saja sudah cukup,” ujar Pramono dikutip dari beritajakarta.com Sabtu, 20 Desember 2035.
Meski tanpa kemeriahan berlebihan, Pramono menegaskan perayaan Tahun Baru tetap penting untuk dilaksanakan.
Menurutnya, Jakarta sebagai Ibu Kota Negara dan kota global akan menjadi sorotan dunia, sehingga tetap perlu menghadirkan perayaan yang tertata dan bermakna.
Namun demikian, ia menekankan bahwa konsep perayaan kali ini harus mengedepankan kesederhanaan dan rasa empati, terutama terhadap masyarakat yang tengah menghadapi musibah bencana alam di berbagai daerah.
“Saya tidak ingin kita menampakkan kemewahan yang berlebihan dan tidak punya empati dengan apa yang terjadi dengan saudara-saudara kita yang ada di Sumatera,” tegasnya.
Pramono juga memastikan pemerintah tidak akan melarang masyarakat untuk menyambut pergantian tahun sesuai dengan cara dan tradisi masing-masing sebagai bentuk rasa syukur.
Ia menilai perayaan tahun baru merupakan momen refleksi yang dapat dimaknai secara positif oleh setiap warga.
Lebih lanjut, Pramono mengungkapkan bahwa pemerintah akan menyiapkan agenda khusus berupa doa bersama dan ruang kontemplasi pada malam pergantian tahun. Kegiatan tersebut ditujukan sebagai bentuk solidaritas dan penghormatan bagi para korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
“Pasti nanti akan ada tempat secara khusus untuk kita merenung, berdoa, dan kontemplasi, terutama berkaitan dengan peristiwa yang terjadi di Aceh, Sumatra Barat, dan Sumatra Utara,” ujarnya.
Adapun rincian lengkap terkait konsep, lokasi, serta rangkaian acara perayaan malam Tahun Baru 2026 di Jakarta akan diputuskan pada Senin, 22 Desember 2025.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berkomitmen memastikan perayaan berlangsung tertib, aman, dan sarat makna, sejalan dengan semangat kebersamaan dan kepedulian sosial.
(*)





