Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) kembali melanjutkan tren penguatan pada awal pekan ini, seiring meningkatnya ketidakpastian ekonomi global dan eskalasi ketegangan geopolitik di sejumlah kawasan.
Berdasarkan pantauan landbank.co.id dari data perdagangan Senin, 13 Oktober 2025 pagi pukul 07.27 WIB, harga emas tercatat menyentuh US$ 4.059,69 per troy ounce, atau naik 0,68 persen dibandingkan penutupan perdagangan akhir pekan sebelumnya di US$ 4.018,89 per troy ounce.
Kenaikan harga emas kali ini dipicu oleh meningkatnya ekspektasi bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi AS yang mulai melambat.
Penurunan suku bunga cenderung melemahkan dolar AS dan menekan imbal hasil obligasi, dua faktor yang secara historis menjadi pendorong penguatan harga emas. Kondisi ini membuat investor global kembali mengalihkan dana mereka ke aset lindung nilai seperti logam mulia.
“Pasar mulai memperhitungkan kemungkinan langkah dovish dari The Fed setelah sejumlah data ekonomi menunjukkan tanda-tanda pelemahan. Hal itu meningkatkan daya tarik emas di tengah kekhawatiran atas prospek ekonomi global,” ujar analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha dalam keterangan resminya yang dilihat landbank.co.id Senin, 13 Oktober 2025.
Selain faktor moneter, tensi geopolitik di Timur Tengah dan Eropa Timur juga memperkuat minat investor terhadap emas. Konflik berkepanjangan di wilayah tersebut menimbulkan ketidakpastian global yang tinggi, mendorong arus modal ke instrumen yang dianggap aman.
“Emas masih menjadi pilihan utama ketika ketegangan geopolitik meningkat. Investor cenderung mencari perlindungan dari potensi risiko pasar,” pungkas Andy.
(*)
