Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Jadi Penopang Kenaikan Emas (XAU/USD)

Harga emas dunia (XAU/USD) bergerak relatif stabil dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Selasa, 16 Desember 2025./Foto: dok. Freepik.

Jakarta, landbank.co.id – Harga emas dunia (XAU/USD) bergerak relatif stabil dengan kecenderungan menguat pada perdagangan Selasa, 16 Desember 2025.

Kepastian itu didorong oleh kombinasi sentimen teknikal yang masih solid serta ekspektasi pasar terhadap kelanjutan kebijakan penurunan suku bunga Amerika Serikat.

Bacaan Lainnya

Di tengah pelemahan dolar AS dan dinamika kebijakan moneter global, emas tetap mempertahankan daya tariknya sebagai instrumen lindung nilai.

Analis Dupoin Futures Indonesia, Andy Nugraha menyebutkan, tren pergerakan emas masih berada di jalur positif meskipun sempat mengalami tekanan akibat aksi ambil untung dalam beberapa sesi terakhir.

Pada perdagangan Senin (21/12), harga emas sempat menyentuh level tertinggi harian di area US$4.350. Namun, penguatan tersebut tidak bertahan lama setelah sebagian pelaku pasar merealisasikan keuntungan, sehingga harga terkoreksi dan ditutup relatif stabil di kisaran US$4.296.

Ia juga menilai, struktur teknikal pergerakan emas saat ini masih mencerminkan tren naik yang cukup kuat. Hal tersebut terlihat dari pola candlestick serta indikator Moving Average yang menunjukkan dominasi pembeli masih terjaga.

“Melihat kombinasi candlestick dan indikator Moving Average yang terbentuk, tren bullish XAU/USD masih terjaga. Selama harga mampu bertahan di atas area support terdekat, peluang kenaikan lanjutan masih terbuka. Jika tekanan beli berlanjut, emas berpotensi menguji area US$4.348,” ujar Andy Nugraha dalam keterangannya dikutip Selasa, 16 Desember 2025.

Meski demikian, ia mengingatkan potensi koreksi teknikal jangka pendek tetap perlu diantisipasi. Apabila tekanan jual kembali muncul dan harga gagal melanjutkan penguatan, XAU/USD berpeluang turun ke area support sekitar US$4.290. Koreksi tersebut dinilai masih wajar selama tidak merusak struktur tren naik yang sedang berlangsung.

Pada perdagangan Selasa (22/12), harga emas kembali melanjutkan penguatannya, terutama pada sesi Asia. XAU/USD tercatat naik hingga mendekati US$4.305, yang menjadi level tertinggi sejak 21 Oktober. Penguatan ini dipicu oleh spekulasi pasar terkait kemungkinan pemangkasan suku bunga lanjutan oleh Federal Reserve AS.

Pekan lalu, The Fed telah melakukan pemotongan suku bunga ketiga sepanjang tahun dan memberikan sinyal kebijakan yang lebih akomodatif ke depan. Kondisi suku bunga yang lebih rendah cenderung mengurangi biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, sehingga mendorong peningkatan permintaan terhadap logam mulia.

Meski dalam proyeksi ekonomi terbaru (dot plot) The Fed hanya memperkirakan satu kali pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir 2026, pelaku pasar masih membuka peluang adanya pelonggaran moneter yang lebih agresif, tergantung pada perkembangan data ekonomi.

Pada perdagangan Selasa sore, perhatian investor juga tertuju pada rilis sejumlah data ekonomi penting Amerika Serikat, seperti Nonfarm Payrolls (NFP), Penjualan Ritel, dan PMI. Data tersebut dinilai krusial untuk memberikan gambaran lanjutan mengenai arah kebijakan moneter The Fed.

Di sisi lain, optimisme terhadap pembicaraan perdamaian Ukraina berpotensi menekan permintaan aset safe haven, termasuk emas. Namun demikian, ketidakpastian global serta dinamika kebijakan moneter masih menjadi faktor utama yang menjaga daya tarik emas. Dengan dukungan teknikal dan fundamental yang cukup kuat, Dupoin Futures Indonesia memproyeksikan pergerakan harga emas hari ini cenderung stabil dengan peluang penguatan lanjutan, meskipun risiko koreksi jangka pendek tetap membayangi.

(*)

Pos terkait