Pendapatan DART dari lini bisnis hotel naik sekitar 31 persen pada 2024 bila dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sebesar Rp208,76 miliar.
Tahun 2023, bisnis hotel DART menyumbang sekitar 48 persen terhadap total pendapatan dengan raihan sebesar Rp208,76 miliar.
Penyumbang kedua terbesar terhadap pendapatan DART bersumber dari bisnis sewa kantor. Pada 2024, pendapatan sewa kantor tercatat sekitar Rp67,34 miliar.
Porsi pendapatan sewa kantor setara dengan sekitar 13 persen dari total pendapatan DART tahun 2024.
Torehan tahun 2024 itu terlihat meningkat sekitar 22 persen bila disandingkan dengan raihan pada 2023 yang sebesar Rp55,00 miliar.
Terdapat empat sumber pendapatan lain dari DART pada 2024. Dua di antaranya adalah dari pendapatan sewa pusat niaga yang naik dari Rp37,52 miliar menjadi Rp41,00 miliar.
Baca juga: Gedung Perkantoran Hijau CBD Jakarta Sentuh Satu Juta M2
Kemudian, dari lini pendapatan sewa apartemen yang juga meningkat, yaitu dari Rp33,14 miliar menjadi Rp33,56 miliar.
Tahun 2024, DART mampu mengurangi kerugian, yakni dari Rp343,79 miliar pada 2023 menjadi sebesar Rp296,79 miliar.
Mengutip laporan keuangan DART, proyek milik Perseroan terdiri atas apartemen, perkantoran, hotel dan pusat perbelanjaan yang berlokasi di Jakarta dan Bali. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada 1984.
Sepanjang lima tahun terakhir, yakni 2020-2024, pendapatan DART 2024 merupakan yang tertinggi. Bahkan, sudah melampaui sebelum terjadinya pandemi Covid-19, tahun 2019 yang sebesar Rp461,44 miliar.
Sempat turun pada 2020 dan 2021, pendapatan DART kembali pulih pada 2022 hingga 2024.
Manajemen DART menyadari bahwa dampak pandemi yang berlangsung dalam beberapa tahun terakhir ini sangat berdampak pada sektor usaha Perseroan.
Baca juga: Bisnis Hotel SSIA Pecahkan Rekor, Raup Rp943,4 Miliar
Per akhir Maret 2025, pemegang saham Duta Anggada Realty terdiri atas Hartadi Angkosubroto sebesar 46,65 persen, PT Duta Anggada 44,94 persen, dan masyarakat 8,41 persen.
(*)