Upaya WEGE tersebut turut menuai apresiasi dari pemangku kepentingan nasional. Wakil Ketua MPR RI, Dr. Eddy Soeparno, SH, MH, menyampaikan, pembangunan ekonomi ke depan harus berlandaskan prinsip keberlanjutan.
Dia mengatakan, di tengah isu ESG dan tantangan lingkungan global, kami mendorong BUMN untuk berperan aktif menciptakan ekosistem ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya peran Perusahaan dalam mendampingi UMKM naik kelas. Tidak hanya dari sisi bisnis dan industri manufaktur yang semakin kompetitif, tetapi juga dalam menjaga keseimbangan antara aspek ekonomi, lingkungan, dan keberlanjutan. Komitmen seperti ini perlu terus diperluas dan menjadi inspirasi bagi BUMN lainnya,” kata dia.
Hal senada diungkapkan oleh Thendri, Founder & Chairman Indonesia Shared Value Institute (ISVI), yang menegaskan bahwa TJSL BUMN tidak lagi dapat dipandang sebagai program pelengkap.
“Ia adalah bagian integral dari strategi korporasi BUMN dalam menciptakan dampak berkelanjutan di tengah masyarakat, dari penguatan ekonomi masyarakat kecil, pelestarian lingkungan hidup, hingga kontribusi terhadap sistem hukum dan tata kelola sosial yang adil dan beradab,” ujar dia.
Sebagai anak usaha BUMN yang menerapkan prinsip ESG, WEGE menempatkan pemberdayaan UMKM sebagai bagian dari strategi keberlanjutan dan kontribusi terhadap pencapaian SDGs, terutama di bidang ekonomi inklusif. Ke depan, WEGE akan terus memperluas program ini untuk mendorong pertumbuhan UMKM yang tangguh, mandiri, dan mampu menembus pasar global.
(*)