Jakarta, landbank.co.id– PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) berencana membayar dividen tunai tahun buku 2024 pada 17 Juli 2025.
Pembagian dividen tunai itu merupakan salah satu keputusan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Surya Semesta Internusa Tbk, di Jakarta, Jumat, 13 Juni 2025.
“Sebanyak-banyaknya sebesar Rp70,57 miliar (dari laba bersih tahun buku 2024) dibagikan sebagai dividen tunai atau sebesar Rp15 per saham,” jelas manajemen PT Surya Semesta Internusa Tbk dikutip Selasa, 17 Juni 2025.
Selain dibagikan sebagai dividen kepada para pemegang saham, RUPST emiten berkode saham SSIA itu juga memutuskan sebesar Rp1 miliar dijadikan sebagai dana cadangan.
Baca juga: Bisnis Hotel SSIA Pecahkan Rekor, Raup Rp943,4 Miliar
Jumlah yang dibagikan kali ini lebih besar dibandingkan dengan setahun sebelumnya yang sebesar Rp55,48 miliar.
Dividen tunai SSIA untuk tahun buku 2023 itu setara dengan 12 per saham.
Laba 2024
PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) mengantongi pendapatan Rp1,86 triliun dari penjualan tanah kawasan industri pada 2024.
Penjualan tanah kawasan industri emiten berkode saham SSIA itu melambung 385 persen bila dibandingkan dengan tahun 2023 yang masih di angka Rp385,84 miliar.
Baca juga: Pendapatan Tanah Kawasan Industri SSIA Melambung 385 Perse
Pada 2024, tanah kawasan industri menjadi penyumbang kedua terbesar terhadap total pendapatan SSIA yang menyentuh Rp6,25 triliun.
Mengutip laman Perseroan, SSIA melakoni bisnis kawasan industri lewat bendera PT Suryacipta Swadaya (SCS) yang merupakan sekaligus bisnis utama.
SCS merupakan pengembang dan pengelola kawasan industri dengan pengalaman lebih dari tiga dekade, pionir dalam pembangunan kota pintar.
Setelah sukses dengan kawasan industri Suryacipta City of Industry seluas 1.400 hektare di Karawang, Jawa Barat, perusahaan menghadirkan Subang Smartpolitan – kota mandiri terintegrasi seluas 2.717 hektare.
Mewujudkan prinsip “Green, Smart, and Sustainable City”, Subang Smartpolitan menawarkan solusi komprehensif untuk memenuhi beragam kebutuhan lahan industri, komersial, perumahan, pusat pendidikan dan inovasi, serta lainnya.
Selain penjualan tanah kawasan industri, pundi-pundi SSIA pada 2024 diisi oleh segmen jasa konstruksi yang merupakan penyumbang terbesar, yakni Rp3,05 triliun atau setara 49 persen.
Bisnis jasa konstruksi SSIA juga mencatat peningkatan pendapatan. Maklum, pada 2023, nilainya masih sekitar Rp2,78 triliun.
Di luar kedua sumber pendapatan tersebut, SSIA punya empat peluru lainnya pada 2024, yakni hotel Rp932,94 miliar serta jasa pemeliharaan dan utilitas Rp329,21 miliar.
Baca juga: SSIA Kantongi Marketing Sales Lahan Rp1,74 Triliun
Selain itu, sewa Rp47,05 miliar dan real estat Rp18,47 miliar. Khusus kedua sumber pendapatan ini, pada 2024 harus puas mencatatkan penurunan pendapatan.
Sementara itu, pada 2024, laba bersih SSIA melonjak 33 persen dibandingkan setahun sebelumnya, yakni menjadi Rp234,2 miliar dari semula Rp176,6 miliar.
Per akhir Maret 2025, pemegang saham SSIA terdiri atas PT Arman Investments Utama 8,66 persen, Intrepid Investments Limited 8,34 persen, dan PT Persada Capital Investama 7,98 persen. Lalu, Johannes Suriadjaja (presiden direktur SSIA) 0,19 persen, The Jok Tung (direktur SSIA) 0,22 persen, Wilson Effendy (direktur SSIA) 0,11 persen, Sonny Satia Negara (direktur SSIA) 0,07 persen, dan masyarakat 74,43 persen.
Berikut ini jadwal pelaksanaan pembagian dividen tunai SSIA;
Periode perdagangan saham yang mengandung Hak Dividen (Cum):
a. Perdagangan pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 23 Juni 2025.
b. Perdagangan pada Pasar Tunai 25 Juni 2025.
Periode perdagangan saham yang tidak mengandung Dividen Tunai (Ex):
a, Perdagangan pada Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi tanggal 24 Juni 2025.
b, Perdagangan pada Pasar Tunai tanggal 26 Juni 2025.
Tanggal pembayaran Dividen Tunai tanggal 17 Juli 2025.
(*)