Site icon Landbank.co.id

Dari Dua Kali Pameran Pada 2023, KPR dan KKB BCA Raup Rp46 Triliun

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) atau BBCA meraup Rp46 triliun dari dua kali penyelenggaraan pameran (expo) pada 2023/foto: twitter BankBCA

Jakarta, landbank.co.id- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) meraup Rp46 triliun dari dua kali penyelenggaraan pameran (expo) pada 2023.

Aplikasi kredit Rp46 triliun PT Bank Central Asia Tbk itu berasal dari kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB).

“Solidnya peningkatan kredit salah satunya didorong oleh pelaksanaan BCA Expo 2023 di kuartal III tahun ini, melanjutkan kesuksesan BCA Expoversary 2023 pada Februari lalu,” ujar Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja dalam siaran pers Kamis, 19 Oktober 2023.

Menurut Jahja Setiaatmadja, pihaknya melihat permintaan kredit konsumer yang masih solid, tercermin dari pelaksanaan dua kali expo tahun ini yang mampu mengumpulkan total aplikasi KPR dan KKB senilai Rp46 triliun, atau meningkat lebih dari 50% dibandingkan capaian tahun 2022.

Per September 2023, kredit BCA tumbuh dua digit hampir di seluruh segmen. Kredit UKM menjadi segmen dengan pertumbuhan kredit tertinggi, yaitu naik 16,4% YoY menjadi Rp104,8 triliun.

Sementara itu, kredit korporasi tumbuh 12,2% YoY mencapai Rp343,5 triliun, dan kredit komersial naik 6,5% YoY mencapai Rp121,0 triliun. Di segmen kredit konsumer, KPR tumbuh 11,5% YoY menjadi Rp117,9 triliun, dan KKB naik 22,1% YoY menjadi Rp53,5 triliun.

Saldo outstanding kartu kredit dan pinjaman individu juga tumbuh 15,3% YoY menjadi Rp15,0 triliun, sehingga total portofolio kredit konsumer naik 14,4% YoY menjadi Rp189,6 triliun.

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 12,3% YoY menjadi Rp766,1 triliun. Sehubungan dengan penyaluran kredit ke sektor-sektor berkelanjutan, portofolio BCA tumbuh 11,9% YoY menjadi Rp193,2 triliun, atau berkontribusi hingga 25,0% terhadap total portofolio pembiayaan BCA.

Sementara itu, laba bersih BCA dan entitas anak tumbuh 25,8% YoY mencapai Rp36,4 triliun sepanjang sembilan bulan 2023.

Torehan itu didorong oleh pertumbuhan volume kredit di semua segmen, perbaikan kualitas pinjaman secara konsisten, serta peningkatan volume transaksi dan pendanaan.

 

(*)

Exit mobile version